Winna (ANTARA News) - Iran mulai melakukan pengisian gas uraniumnya untuk pengayaan pada pabrik tenaga nuklir di mana pada pabrik tersebut dipasang lebih 1.300 sentrifugal, kata pengamat atom PBB Rabu, saat membeberkan meningkatnya penentangan resolusi PBB. Iran telah memasang delapan kaskade yang masing-masing digerakkan oleh 164 sentrifugal - sehingga seluruhnya berjumlah 1.312 mesin yang mengubah gas uranium menjadi uranium yang diperkaya untuk digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir atau bahan peledak bagi bom atom - di fasilitas bawah tanahnya di Natanz. "Beberapa UF6 (gas uranium hexafluoride) sedang diisikan ke dalam kaskade itu," kata kepala bagian perlindungan pada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Ollie Heinonen dalam sepucuk surat yang dikirimkan Rabu ke dutabesar Iran pada IAEA, Ali Asghar Soltanieh. Didesak oleh rasa ketakutan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir secara rahasia, Dewan Keamanan PBB mengenakan sanksi-sanksi kepada Iran atas ketidaksediaannya untuk menghentikan pengayaan uranium. Namun Iran mengatakan, bahwa pihaknya ingin mengembangkan pengayaan uranium skala besar pada fasilitas Natanz, jauh di bawah tingkat penelitian yang dilakukan sebelumnya. Iran pertama tama menginginkan satu peringkat industri 3.000 sentrifugal dan 54.000 mesin. Namun pengamat IAEA mengatakan `pengayaan sesungguhnya belum dimulai. Sentrifugal-sentrifugal itu masih dalam keadaan tekanan rendah, satu tahapan sebelum bergerak cepat. Dalam suratnya, yang diperoleh AFP, Heinonen mengetahui bahwa IAEA menerima informasi mengenai Natanz dari Iran, saat inspeksi yang dilakukan 15-16 April lalu. Dia juga mengatakan, Teheran tidak menghalangi pemeriksaan-pemeriksaan pada reaktor air berat yang sedang dibangun di Arak, yang akan menghasilkan plutonium, yang seperti pengayaan uranium sangat berpotensi untuk dijadikan bahan pembuat bom nuklir. Iran telah mengurangi kerjasamanya sejak Dewan Keamanan PBB bulan lalu mengenakan putaran kedua sanksi-sanksi terhadap Iran, dan mengatakan bahwa pihaknya hanya akan memberikan pemberitahuan mengenai fasilitas Arak enam bulan sebelum bahan nuklir itu dihasilkan. Arak sendiri dirancang akan diluncurkan pada tahun 2009.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007