Kinshasa (ANTARA News) - Presiden Republik Demokratik (RD) Kongo, Kamis, menunjuk anggota parlemen oposisi sebagai perdana menteri, menyusul kesepakatan kontroversial yang dicapai antara pemerintah dan kelompok oposisi yang secara efektif memperpanjang masa jabatan sang presiden.
Samy Badibanga akan menjadi perdana menteri mendatang negara itu, menurut dekrit presiden yang dibacakan dalam siaran televisi pemerintah. Badibanga adalah pemimpin blok oposisi utama di parlemen.
Mantan perdana menteri RD Kongo Augustin Matat pada Senin mengundurkan diri untuk memungkinkan tokoh oposisi menempati posisinya, setelah kesepakatan yang sebagian besar diboikot oleh sejumlah pemimpin oposisi.
Kesepakatan yang menyusul "dialog nasional" itu ditujukan untuk meredam ketegangan politik yang memanas tetapi akan memperpanjang masa jabatan Presiden Joseph Kabila sedikitnya sampai akhir 2017. Dia dijadwalkan akan mengakhiri masa jabatannya bulan depan.
"Kesepakatan yang ada saat ini mewakili satu-satunya kerangka kerja yang diberlakukan oleh Kongo sendiri," ujar Kabila dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen di ibu kota Kinshasa pada Kamis.
Dia menambahkan dirinya siap bertahan melawan setiap upaya untuk mengambil alih negara dengan cara kekerasan, berjanji bahwa pemilu akan diselenggarakan dalam beberapa bulan mendatang,demikian dikutip dari laporan AFP. (kn)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016