Kendari (ANTARA News) - Pengawas Ujian Nasional (UN), Nawawi Aksa, nyaris dipukuli peserta ujian saat menyita telepon genggam milik salah seorang peserta.
Pantauan di SMU 2 Kendari, Kamis, menyebutkan, selain siswa keberatan HP-nya disita, juga menganggap pengawas yang mundar mandir dalam ruangan mengganggu konsentrasi peserta.
"Namanya ujian pasti ada pengawas tetapi jangan mundar mandir di ruangan karena dapat mengganggu konsentrasi peserta. Wajar kami keberatan tetapi tidak benar kalau dikatakan mau memukuli pengawas," kata seorang siswi, Anindya.
Adanya peserta yang membawa HP dalam ruang ujian, menurut dia, adalah kelalaian pengawas saat siswa/siswi memasuki ruangan.
"Kenapa pemeriksaan tidak diperketat saat masuk ruang ujian untuk memastikan tidak ada siswa yang membawa HP atau alat lain yang dilarang," katanya.
Nawawi mengatakan, dirinya tidak mengganggu tetapi melakukan pengawasan.
"Sejak hari pertama ujian saya mengawas. Tidak mungkin melakukan kegiatan yang mengganggu karena sebelumnya sudah diingatkan oleh penyelenggara ujian," katanya.
Penyitaan HP di ruang ujian, menurut dia, bukan pelanggaran karena sudah disepakati dan menjadi imbauan dari penyelenggara.
Kepala SMU 2 Kendari, Basri Madjid mengatakan, tidak ada masalah dengan penyitaan HP karena jauh sebelumnya peserta dilarang membawa ke dalam ruangan.
UN Diknas Kota Kendari diikuti 4.784 siswa/siswi yang tersebar pada 36 titik, sedangkan peserta UN se-Sultra sebanyak 24.357 orang.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007