"Kami tidak bisa tidur lelap, karena setiap malam diguyur hujan hingga air masuk ke dalam rumah," kata salah satu warga Indragiri Hulu Helin (34) di Rengat, Rabu.
Ia mengatakan, dua hari saja diguyur hujan banyak rumah penduduk terendam air, karena irigasi banyak yang tidak normal hingga membuat alirannya terhenti hingga meluap masuk ke rumah warga.
Helin menyebutkan, di Pematang Reba misalnya khusus di Jalan Kusuma, Jalan Gerbangsari dan Pekanheran daerah aliran sungai kondisinya parah, tidak pernah di perbaiki oleh instansi terkait dan bahkan banyak rumah terancam rusak.
"Instansi terkait sebaiknya memperbaiki irigasi yang banyak rusak dan tertimbun tanah," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KBPD) Indragiri Hulu Paino mengatakan, masyarakat sebaiknya waspada banjir, kondisi air Sungai Indragiri sejak beberapa hari ini terus naik dari sebelumnya dan ketinggian air Sungai Indragiri sejak Selasa (14/11) hingga Rabu (16/11) sudah mencapai setinggi 5,4 meter.
"Untuk siaga III, baru diberlakukan ketika ketinggian air Sungai Indragari mencapai 6,4 meter," ujarnya.
Dengan kondisi Sungai Indragiri terutama lebih diwaspadai oleh warga yang berada di empat kecamatan masuk dalam peta banjir yakni Lirik, Rengat Barat, Rengat dan Kuala Cenaku total desa mencapai 15 desa yang rawan.
Namun demikian sejumlah wilayah yang terdapat anak sungai, juga diimbau untuk tetap waspada, karena dengan kondisi cuaca saat ini, bisa saja banjir dadakan dapat terjadi dan sosialisasi serta imbauan kepada warga di sepanjang DAS sudah dimulai sejak beberapa hari lalu seperti memasang spanduk juga menjumpai warga.
Pewarta: Asripilyadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016