Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan."

Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat impor mesin, peralatan listrik, besi dan baja terus menggeliat, meskipun hal tersebut menurunkan surplus neraca perdagangan sektor nonmigas yang akhirnya juga memperkecil surplus neraca perdagangan pada Oktober 2016 dibanding September 2016.

Di sektor nonmigas, impor mesin dan peralatan listrik naik 6,25 persen secara bulanan (month to month/mtm), besi dan baja 8,43 persen secara bulanan, serta biji-bijian berminyak naik 82 persen (mtm), kapal laut dan bangunan terapung naik 66 persen (mtm), kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat di Jakarta, Selasa malam.

"Peningkatan impor nonmigas sebesar 4,27 persen secara bulanan melebihi peningkatan ekspor nonmigas (1,22 persen secara bulanan) mendorong penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas," katanya.

Surplus perdagangan nonmigas pada bulan kesepuluh ini sebesar 1,71 miliar dolar AS atau turun 0,26 miliar dolar AS dibanding September 2016. Turunnya surplus transaksi nonmigas ini membuat surplus neraca perdagangan Oktober sebesar 1,21 miliar dolar AS lebih rendah dibanding September 2016 sebesar 1,27 miliar dolar AS.

Di saat yang sama, defisit pada sektor perdagangan migas juga menurun menjadi 0,50 miliar dolar AS pada Oktober 2016 dari 0,70 miliar dolar AS pada September 2016.

Penurunan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor migas sebesar 13,1 persen secara bulanan terutama impor minyak mentah dan hasil minyak, yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas sebesar 2,85 persen secara bulanan.

Bank Sentral melihat kinerja neraca perdagangan masih positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan, selain neraca perdagangan, terdapat pula neraca jasa dan neraca pendapatan.

"Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan," kata Arbonas.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016