Kondisi di Jember sejauh ini kondusif, bahkan belum ditemukan adanya kerawanan dan potensi konflik. Namun, Polres Jember akan melakukan patroli dan melakukan dialog dengan jamaah di tempat-tempat ibadah untuk menjaga suasana tetap kondusif."
Jember (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggelar apel besar Kebhinekaan Cinta Damai yang melibatkan Polri, TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pelajar untuk menciptakan suasana kondusif.
"Apel Kebhinekaan digelar dengan harapan bisa menumbuhkan kembali kesadaran pentingnya menjaga persatuan dan menjaga kondusifitas keamanan di Jember," kata Wakil Bupati Jember A Muqit Arief di sela apel yang digelar di alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
Apel besar Kebhinekaan Cinta Damai yang bertemakan "Melalui Hikmah Hari Pahlawan ke-71 tahun 2016, Kita Tingkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Guna Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan NKRI yang Kokoh".
Wabup Jember yang biasa dipanggil Kyai Muqit itu menyampaikan amanat bahwa apel besar tersebut diselenggarakan sebagai bentuk respon terhadap lingkungan strategis baik tatanan regional, nasional maupun global yang bergerak begitu cepat dan dinamis, terutama yang berimplikasi kepada aspek keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Timur.
"Jangan sampai terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan ini merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara sesuai dengan profesi masing-masing, untuk mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," katanya.
Ia meminta semua pihak untuk bersikap bijak dan tidak mudah terpancing dengan aksi peledakan bom di Samarinda karena itu hanya ulah oknum yang tidak merepresentasikan umat Islam secara keseluruhan.
"Selain itu, aksi demonstrasi dugaan penistaan agama yang terjadi di Jakarta hendaknya juga jangan disikapi secara berlebihan, karena dampaknya justru hanya akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
Pembacaan deklarasi bersama untuk memelihara Kebhinekaan Cinta Damai diikuti seluruh peserta apel besar yang melibatkan jajaran Forkopimda Jember, Pimpinan Satuan TNI, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ketua Nahdlatul Ulama, Pimpinan Muhammadiyah dan seluruh Ketua Organisasi Keagamaan di Kabupaten Jember.
Sementara Wakapolres Jember Kompol Edo Setya Kentriko mengatakan Polri melakukan patroli secara dialogis di tempat-tempat ibadah untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Kabupaten Jember.
"Kondisi di Jember sejauh ini kondusif, bahkan belum ditemukan adanya kerawanan dan potensi konflik. Namun, Polres Jember akan melakukan patroli dan melakukan dialog dengan jamaah di tempat-tempat ibadah untuk menjaga suasana tetap kondusif," tuturnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016