Pengajar itu, Honest Dody Molasy, di Jember, Selasa, mengatakan, kerja sama antar-universitas sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas penelitian, pengajaran dan publikasi.
"Biasanya kerja sama yang dilakukan adalah kerja sama peneliti dengan fokus kajian yang sama bisa saling bertemu dan berinteraksi," kata dia.
Untuk tahap awal, lanjut dia, Asian Research Institute NUS mengundang 14 orang dosen dan mahasiswa Jurusan hubungan internasional universitas negeri itu, ke suatu lokakarya pada 7-8 November 2016 dengan tema Youth Mobilities and Immobilities in the Asia-Pasific Region.
"Kegiatan itu dihadiri 50 peneliti dan dosen dari sejumlah universitas di dunia di antaranya Oxford University Inggris, University Institute of Lisbon Portugal, Osaka University Japan, National Chengchi University Taiwan, University of Melbourne Australia," katanya.
Menurut dia, Universitas Jember belum memiliki kelompok peneliti yang kuat, terutama di jurusan ilmu hubungan internasional, sehingga menyulitkan saat akan dilakukan kerjasama antar-peneliti, sehingga Asian Research Institute NUS menawarkan sejumlah lokakarya kepada para peneliti di Universitas Jember yang diselenggarakan di Singapura.
"Dalam lokakarya itu, para dosen berkesempatan berinteraksi dengan para koleganya sebagai wahana memperbaharui kajian keilmuan, dan berdiskusi tentang hasil penelitian," katanya.
Sementara bagi para mahasiswa, lanjut dia, lokakarya itu juga penting, agar ilmu yang mereka dapatkan dari dosen dan mereka pelajari dari buku bisa dikembangkan dan didiskusikan dengan para peneliti kelas dunia, selain digunakan untuk kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.
"Kesempatan itu juga bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk berdiskusi dengan para peneliti kelas dunia, dan menguatkan jaringan dengan peneliti dari universitas lain di seluruh dunia," ujarnya menambahkan.
Direktur Asia Research Institute, National University of Singapore, Prof Jonathan Rigg, menyambut baik kedatangan 14 orang dosen dan mahasiswa Universitas Jember ke kampus setempat.
"Kami di Asia Research Institute juga melakukan sejumlah penelitian di Indonesia, yakni kajian tenaga kerja Indonesia, isu terorisme dan agama, sehingga kerja sama dengan universitas di Indonesia sangat dibutuhkan untuk menguatkan penelitian," tuturnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016