Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tidak akan menambah penerbitan obligasi internasional pada 2007 ini dari yang sudah diterbitkan pada Februari 2007 sebesar 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp15 triliun). "Tahun ini tidak ada lagi penerbitan `global bond` (obligasi internasional)," kata Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, Rahmat Waluyanto, di Jakarta, Kamis. Rahmat menyebutkan, hingga saat ini pemerintah sudah menerbitkan obligasi negara hingga senilai sekitar Rp46 triliun untuk keperluan APBN 2007. Nilai itu mencakup Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia (ORI), dan obligasi internasional. Pemerintah memperkirakan defisit APBN 2007 akan meningkat dari semula 1,1 persen menjadi sekitar 1,5 persen hingga 1,8 persen dari PDB. "Peningkatan defisit itu akan ditutup dengan meningkatkan penerbitan SUN dalam negeri," kata Rahmat Waluyanto. Pada APBN 2007, DPR dan pemerintah menetapkan defisit sebesar 1,1 persen (Rp40,5 triliun) dari PDB (Rp3.531 triliun). Angka tersebut merupakan selisih antara pendapatan negara dan hibah sebesar Rp723 triliun dengan belanja sebesar Rp763 triliun. Pembiayaan atas defisit itu akan diperoleh melalui berbagai sumber, yaitu pembiayaan dari perbankan dalam negeri Rp12,98 triliun, setoran dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Rp1,5 triliun. Selain itu juga dari penerbitan obligasi negara yang secara netto ditetapkan sebesar Rp40.6 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007