"Kami telah membentuk tim khusus dibawah pimpinan Kasat Reskrim Polres Singkawang untuk mengejar dan mengungkap siapa pelaku dibalik pelemparan Pekong Budi Darma, di Jalan Gusti Situt, Kota Singkawang," kata Suhadi di Pontianak.
Ia menjelaskan, pihaknya, saat ini sudah meminta keterangan kepada beberapa orang saksi.
Walaupun dalam pelemparan Pekong tersebut tidak ada korban baik harta maupun jiwa, namun pihaknya menganggap hal ini adalah peristiwa yang serius dan perlu penanganan segera, apalagi saat ini Kota Singkawang sedang melaksanakan tahapan pemilihan calon wali kota dan wakil wali Kota Singkawang, katanya.
"Pihak kepolisian bersama TNI telah melakukan patroli bersama untuk menjaga Kamtibmas yang sudah cukup mantap selama ini. Kami berharap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan melalui peningkatan keamanan swakarsa di lingkungan masing-masing," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan penjaga Pekong Budi Darma, Agung Maalim (51), dan Bong Lie Fen (49). Mereka mengetahui adanya pelemparan Pekong, setelah mendengar adanya suara pecahan kaca dan melihat percikan api di halaman Pekong, sehingga mereka langsung memadamkan percikan api tersebut.
Bong Lie Fen mengatakan, pelaku sebanyak dua orang dengan menggunakan sepeda motor, lalu kemudian melemparkan botol yang diduga bom molotov dari gang disebelah vihara yang tidak diawasi oleh penjaga Pekong.
Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Kalbar menambahkan, berdasarkan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dilakukan oleh pihak Polres Singkawang, di lokasi tersebut ditemukan pecahan kaca yang diduga dari botol, ada kain warna merah dan ada bau minyak tanah, yang kesemuanya itu diduga sebagai bahan bom molotov.
Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016