... Indonesia mengecam aksi teror yang mengakibatkan korban warga sipil berjatuhan, yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak...
Jakarta (ANTARA News) - Walau di dalam negeri juga terjadi bom terhadap satu gereja berujung kematian satu balita perempuan dan tiga balita lain luka-luka, pemerintah Indonesia mengecam serangan bom bunuh diri di Provinsi Balochistan, Pakistan,.


Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Senin, menyatakan, "Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror yang mengakibatkan korban warga sipil berjatuhan, yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak."

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarganya atas kejadian tersebut.

Sebelumnya, pada Sabtu, 12 November 2016 telah terjadi aksi bom bunuh diri Provinsi Balochistan, Pakistan. Berdasarkan laporan media massa, serangan itu telah menewaskan sekitar 52 orang dan 100 lainnya luka-luka.

Hingga berita ini disiarkan, Kedutaan Besar Indonesia di Islamabad melaporkan, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan bom itu.

Namun, Kedutaan Besar Indonesia di Islamabad masih akan terus memantau perkembangan di lapangan dan melakukan komunikasi dengan otoritas keamanan setempat.

Berdasarkan catatan mereka, saat ini ada 991 WNI di Pakistan, yaitu 734 orang di wilayah akreditasi KBRI Islamabad dan 257 orang di wilayah Konsulat Jenderal Indonesia di di Karachi.

Bagi WNI yang berada di Pakistan diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama bila berada di pusat keramaian dan daerah perbatasan Pakistan. Para WNI juga disarankan menghindari tempat-tempat yang dinilai rawan dan tidak aman, serta tidak terlibat dalam kegiatan politik setempat.

Bagi WNI dan keluarganya di Indonesia yang memerlukan informasi, dapat menghubungi nomor langsung Kedutaan Besar Indonesia di Islamabad, pada nomor +92512832017 atau +923458571989 dan Direktorat Perlindungan WNI BHI Kementerian Luar Negeri pada nomor +62 812 9007 0027.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016