Cikarang, Bekasi, (ANTARA News) - PT. Jasa Marga Persero Jakarta-Cikampek, Cabang Bekasi, Jawa Barat mendesak pengembang untuk menyelesaikan permasalahan yang berakibat  meluap air hujan di Ruas Tol KM.37+100.

"Ini disebabkan oleh pengembang hanya memperluas Situ Alamsari dari empat menjadi sembilan hektar, tanpa membersihkan sodetan ke kali Cibeet secara permanen," kata Humas Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, Iwan Aprianto di Kabupaten Bekasi, Senin.

Menurut dia penyebab utama genangan air yang sempat jebol dan menggenangi ruas jalan tol ini adalah ulah pengembang yang tidak bertanggung jawab.

"Kejadian ini sudah kedua kalinya, yang pertama pada 14 Februari 2016 dan 13 November 3016," katanya.

Dia mengemukakan, saat pertama kali terjadi luapan air lingkungan dan hujan,  pengembang mengatakan akan memperbaharui maupun membersihkan sodetan.

Iwan mengatakan,  dengan kejadian pada Minggu (13/11) itu menandakan bahwa pengembang tidak menghiraukan perkataannya.

"Padahal saat itu Pengembang sepakat akan melakukan perbaikan sistem drainase lingkungan kawasan, agar kejadian tersebut tidak terulang dan berdampak terhadap lalu lintas jalan tol maupun kerusakan perkerasan jalan tol," terang Iwan saat diwawancarai.

Ia menambahkan ada empat poin yang harus dilakukan oleh pengembang, di antaranya menambah kapasitas tampungan Situ Alamsari dari semula luasnya empat menjadi sembilan hektar.

Selanjutnya adalah membuat saluran permanen dari Situ Alamsari ke arah Sungai Cibeet di sisi timur Km 41 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Selama saluran permanen belum dapat dilaksanakan, maka pengembang akan membuat saluran sementara untuk mencegah naiknya air di situ Alamsari dan situ Rawa Binong. Poin terakhir adalah normalisasi Situ Rawa Binong.

Iwan mengatakan Jasa Marga ingin masalah tersebut segera diselesaikan pengembang  mengingat bahaya yang ditimbulkan jika terjadi banjir di tol. 

Banjir menimbulkan kemacetan yang disebabkan air masuk dalam mesin mobil, laju kendaraan menjadi sangat pelan. Dan akan berimbas pada aktivitas pengguna jalan.

Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016