Pontianak (ANTARA News) - Kepala Polda Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Musyafak, Minggu, mengintruksikan kepada para kepala Polres dan jajarannya di Kalimantan Barat agar meningkatkan kewaspadaan pasca pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, di Samarinda, Kalimantan Timur.

Musyafak, di Pontianak, Minggu, mengatakan, semua personelnya harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mulai dari tingkat Polsek sampai Polres dan Polda, agar peristiwa di Samarinda tidak terjadi di Kalimantan Barat, katanya.


Warga Kristen dan Katolik di Kalimantan Barat berjumlah cukup banyak.

Selain itu jajaran Polda Kalimantan Barat, kata dia, juga lebih memberdayakan bhabinkamtibmas, yang ada di desa-desa bersama babinsa dan bapulbaket untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat, melalui kunjungan dari rumah ke rumah.


"Melakukan silaturahim dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, dalam upaya membina dan memupuk kebhinekaan, yang telah terbangun cukup bagus selama ini," ujarnya.

Selain itu, juga perlu pengetatan pengawasan di wilayah perbatasan melalui kegiatan patroli terpadu dengan peleton lintas batas TNI yang ada di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia.

"Berdayakan masyarakat meningkatkan pengamanan swakarsa di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja masing-masing, karena polisi tidak bisa kerja sendiri, perlu sinergitas dengan semua elemen masyarakat, dalam menciptakan kamtibmas," katanya.

Pewarta: Andilala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016