Ketua Penanggung Jawab Padepokan Domba Angle Tasikmalaya sekaligus penyelenggara acara, Sopian, mengatakan, kegiatan adu ketangkasan domba tersebut salah satu cara pecinta domba menjalin silaturahmi, sekaligus menunjukan kepeduliaan sesama untuk membantu korban banjir.
"Kita ngadain kontes ini seperti yang kita tahu bahwa di Garut ada bencana alam, dari situ kita adain acara ini untuk membantu saudara kita yang lagi kemusibahan," kata Sopian.
Ia menuturkan, adu ketangkasan domba itu melibatkan 151 domba garut dari berbagai daerah di Jabar seperti Tasikmalaya, Bandung, Garut, Pangandaran, Sumedang bahkan dari Cirebon.
Para peserta dari berbagai padepokan domba garut itu, kata dia, mengikutsertakan dombanya untuk berlaga sekaligus ikut membantu menyumbang dana bagi korban banjir Garut.
"Bantuan yang akan diberikan yaitu berupa uang dari hasil pendaftaran, setiap satu domba daftar Rp200.000," katanya.
Dana yang terkumpul dari pendaftaran itu, kata dia, sebagian akan diberikan langsung kepada para korban banjir, dan sebagian untuk membeli hadiah dan penyelenggara acara.
"Tujuan acara ini, selain membantu korban banjir juga untuk meningkatkan kualitas domba, kuantitas dan harga jual akan menjadi naik," katanya.
Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia Kabupaten Garut, Saefuloh, menambahkan, acara yang diselenggarakan Padepokan Angle Tasikmalaya untuk membantu korban banjir merupakan yang pertama kali digelar di Garut.
Menurut dia, kepeduliaan dari luar Garut itu merupakan suatu kebanggaan yang patut dicontoh dalam menunjukan kepeduliaan sesama.
"Saya berterima kasih kepada beliau yang telah membantu korban bencana banjir dan ini bagi kami sangat memotivasi, orang Tasikmalaya saja peduli, apalagi orang Garut," katanya.
Adu ketangkasan domba garut itu rutin dilaksanakan di Garut, terutama di arena De Wisdom Rancabango yang menjadi pusat acara tersebut di Garut.
Adu ketangkasan domba itu dinilai dari kriteria adeg-adeg, kesehatan teknik bertanding, teknik pemukulan dan teknik pemindangan.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016