Samarinda (ANTARA News) - Kapolda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin mengatakan bahwa pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, menggunakan bahan peledak berdaya ledak rendah (low explosive).

"Jenisnya low explosive atau berdaya ledak rendah karena dampak kerusakannya tidak terlalu parah. Namun, kami masih terus menyelidiki untuk mengungkap jaringan terduga pelaku bom di Gereja Oikumene tersebut," kata Safaruddin kepada wartawan usai menjenguk korban ledakan di Rumah Sakit IA Moeis Samarinda Seberang, Minggu Sore.

Ledakan bom di Gereja Oikumene yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, terjadi Minggu pagi sekitar pukul 10. 15 WITA, melukai lima orang, dengan empat di antaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.


Baca Juga : MUI Lebak kecam pemboman Gereja Oikumene Samarinda

Keempat korban yang dirawat di rumah sakit itu semuanya masih anak-anak, yakni Intan Olivia Marbon (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).

Sementara pelaku yang berambut panjang berhasil ditangkap warga ketika hendak melarikan diri merenangi Sungai Mahakam. Kapolda memastikan pelaku merupakan seorang teroris.

"Kami belum bisa menyebutkan identitas terduga pelaku bom Gereje Oikumene tersebut, sebab masih melakukan penyelidikan. Tetapi yang pasti, terduga merupakan teroris dan kami masih menelusuri jaringannya," ujar Safaruddin.

Dari pantauan di lokasi ledakan pada Minggu sore, terlihat empat sepeda motor rusak parah, salah satunya motor milik terduga pelaku peledakan.

Motor jenis Honda Kharisma yang terlihat sebagian besar hangus terbakar bersama tiga motor milik jemaat Gereja Oikumene.

Baca Juga : Empat orang terluka akibat ledakan diduga bom di Samarinda

Puluhan personel Detasemen Gegana Brimob Polda Kaltim bersenjata lengkap terlihat mengamankan lokasi.

Sementara, satu personel tim Gegana yang menggunakan baju anti bom terlihat mengambil benda di dekat motor milik terduga pelaku kemudian langsung dimasukkan ke mobil Baracuda.

Hingga Minggu petang, ratusan warga terlihat memadati lokasi ledakan.

Pewarta: Amirullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016