Pada Pilkada DKI Jaya 2017 itu, dia berpasangan dengan Basuki Purnama alias Ahok, yang juga pernah menjadi bupati Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, dan punya barisan pendukung, TemanAhok.
"Silakan dibanding-bandingkan mana yang lebih baik, mana yang lebih benar, mana yang sudah terbukti untuk membawa kemajuan bagi warga Jakarta," kata Hidayat, di Jakarta, Minggu.
Dia juga berpesan pada para relawan segera turun ke lapangan menyapa para warga dan menggali lebih banyak dukungan. "Jangan hanya deklarasi doang tapi turun ke bawah ke lapangan langsung ke warga Jakarta," ujarnya.
"Silakan dibanding-bandingkan mana yang lebih baik, mana yang lebih benar, mana yang sudah terbukti untuk membawa kemajuan bagi warga Jakarta," kata Hidayat, di Jakarta, Minggu.
Dia juga berpesan pada para relawan segera turun ke lapangan menyapa para warga dan menggali lebih banyak dukungan. "Jangan hanya deklarasi doang tapi turun ke bawah ke lapangan langsung ke warga Jakarta," ujarnya.
Dia mengatakan, warga jangan mudah terprovokasi dengan apapun. "Kita ingin menunjukkan, Islam yang berkemajuan itu mampu merawat Bhineka Tunggal Ika dan merawat kemajemukan," ujarnya.
Pasangan Basuki Purnama-Djarot Hidayat sebelumnya beberapa ditolak warga di mana kampanye terbuka mereka diselenggarakan.
Rabu lalu (9/11), Hidayat mendatangi pemukiman warga Kembangan Utara, Jakarta Barat, yang diwarnasi penolakan walau dia juga mendapat simpati mereka.
Pewarta: Martha Simanjuntak
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016