"Belum diketahui apa isi bungkusan itu dan sekarang sudah dibawa ke markas polres," kata Kepala Polres Kota Samarinda, Komisaris Besar Polisi Setyobudi, saat ditemui di lokasi kejadian.
Saat ini, puluhan polisi masih berjaga di lokasi kejadian yang sudah diberi garis polisi.
Ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA saat puluhan jemaat Gereja Oikumene sedang kebaktian sesi kedua.
Empat orang dinyatakan luka dengan seorang di antaranya balita yang sedang bermain di halaman gereja menunggu orangtuanya selesai kebaktian.
Anak itu terluka bakar dan saat ini telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD IA Moeis, Samarinda Seberang.
Selain itu, ledakan bom diduga molotov itu juga mengakibatkan empat unit sepeda motor, termasuk satu sepeda motor milik terduga pelaku peledakan yang ditinggalkan di halaman gereja juga rusak.
Selain itu, ledakan bom diduga molotov itu juga mengakibatkan empat unit sepeda motor, termasuk satu sepeda motor milik terduga pelaku peledakan yang ditinggalkan di halaman gereja juga rusak.
Rangkaian serangan berbahan peledak dan bom pernah terjadi di Indonesia, yaitu pada malam Natal 2000. Saat itu, organisasi berbasis agama tertentu kemudian ditetapkan bertanggung jawab atas serangan berdarah itu. Awal 2000 itu dicatat sebagai masa skandal Bulog dikuak untuk pertama kalinya kepada publik.
Pewarta: Amirullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016