"Sekolah favorit ini dijadikan lokasi studi banding, karena anak didiknya telah mendapatkan nilai tertinggi UN Nasional selama lima tahun dan Pernah mendapatkan nilai sempurna pada 2012 serta prestasi lain di tingkat nasional maupun internasional," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Gatot Kartonohadi, di Denpasar, Sabtu.
Ketika berkunjung ke SMPN 1 Denpasar yang berada di jantung Denpasar, ia mengatakan, kunjungannya itu untuk menumbuhkan tali silaturahmi dan bertukar pikiran bagaimana cara mendidik siswa yang berprestasi, dan bisa diterapkan di daerahnya.
Bertukar pikiran dalam meningkatkan prestasi siswa dinilai sangat penting, karena pendidikan adalah suatu proses berjalan dan tangga untuk mengapai cita-cita siswa yang mulia.
Hal itu harus dilalui dan dipahami serta inovasi cara pandang pengajar dalam menyikapi anak didiknya, kata Gatot sambil ingin menyerap ilmu dalam meningkatkan prestasi siswa.
Gatot yang didampingi Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Hendik Widyawan, serta 20 anggota rombongan.
Kepala SMPN 1 Denpasar, AAGede.Agung Rimbya Temaja, di depan tamunya menyebutkan, dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang dia pimpin tidak memungut bayaran.
Mereka menerima sumbangan sukarela dari orangtua murid, sebagai sarana menunjang agar pendidikan berjalan lancar, diantaranya untuk membayar honor guru dan ekstra kulikuler yang tidak ditanggung Dinas Pendidikan Denpasar.
Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Denpasar, Putu Rumana Salain, pada kesempatan itu menambahkan, pungli di sekolah harus dihindari, dan jika hal itu sampai terjadi akan membunuh karakter dunia pendidikan, karena tidak adanya kepercayaan lagi orangtua murid terhadap lembaga.
Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Denpasar, Putu Rumana Salain, pada kesempatan itu menambahkan, pungli di sekolah harus dihindari, dan jika hal itu sampai terjadi akan membunuh karakter dunia pendidikan, karena tidak adanya kepercayaan lagi orangtua murid terhadap lembaga.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016