"Dalam 9 tahun kedepan, volume sampah padat di kota-kota besar dunia diperkirakan mencapai 2,2 miliar ton pada tahun 2025 mendatang," ungkap Peneliti dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Joko Pitoyo saat ditemui di Kampus Program Doktor Studi Kebijakan UGM, di Gedung Masri Singarimbun, Yogyakarta, Sabtu.
Volume tersebut, kata dia, mengalami kenaikan sekitar 77 persen dari realisasi tahun 2016, yang tercatat sebanyak 1,3 miliar ton.
Menurut dia, mayoritas kenaikan jumlah sampah tersebut terjadi di kota-kota berkembang.
"Di Indonesia sendiri, jumlah sampah padat yang diproduksi secara nasional mencapai 151.921 ton per hari," jelas dia.
Hal itu berarti, setiap penduduk Indonesia secara rata-rata membuang sampah padat sebesar 0,85 kilogram (kg) setiap hari, katanya.
Dengan demikian, total sampah yang dihasilkan secara nasional hanya 80 persen yang berhasil dikumpulkan, dan sisanya terbuang mencemari lingkungan, imbuh dia.
Agus merinci, perilaku masyarakat kota di beberapa kota di Indonesia, dalam pengelolaan sampah. Yaitu, sebanyak 1,5 persen membuang sampah ke laut; membuang ke kali/got sebanyak 5,3 persen; membakar sampah 24,8 persen.
Selanjutnya, tambah Agus, sebanyak 1,4 persen masyarakat yang menimbun sampahnya; diangkut petugas untuk dibuang ke TPA/TPS sebanyak 63,9 persen; dibuat menjadi kompos 1,1 persen; dan didaur ulang sebanyak 0,6 persen.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016