Kediri (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 1.000 sekolah tingkat SMA bisa menjadi sekolah rujukan, sebagai upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
"Sekolah rujukan itu sampai sekarang yang tingkat SMA ada sekitar 700 di kabupaten/kota minimal satu," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad ditemui dalam kegiatan peresmian SMAN II Kediri menjadi sekolah rujukan, di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Ia mengatakan, sekolah rujukan itu merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, terdapat beberapa kota besar, yang jumlah sekolah rujukannya lebih dari satu, misalnya di Surabaya serta Malang.
Pihaknya mengungkapkan, sekolah rujukan sangat bermanfaat. Tujuannya tidak lain agar menjadi contoh tentang sekolah yang bagus, baik dalam hal manajemen proses pembelajaran, maupun prestasi dengan harapan bisa menjadi teladan atau contoh bagi sekolah lainnya.
"Jika misalnya ada sekolah yang ingin tahu sekolah bermutu bagus, bisa belajar. Begitu sekolah rujukan sudah bagus di lapangan, kami minta nanti sekolah rujukan itu bisa jadi sekolah model," katanya.
Namun, lanjut dia, untuk masalah partner dengan sekolah yang mana, diserahkan ke masing-masing sekolah. Ke depan, diharapkan, target 1.000 SMA menjadi sekolah rujukan bisa terealisasi.
SMAN II Kediri telah ditetapkan sebagai sekolah rujukan. Beberapa program unggulannya, misalnya gerakan literasi sekolah (GLS), program sekolah aman, program pendidikan budi pekerti, kewirausahaan. Selain itu, indeks integritas ujian nasional (IIUN) di sekolah ini tinggi, sukses OSN, serta sukses SNMPTN dan SBMPTN.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan di Kediri untuk sementara memang SMAN II yang secara resmi menjadi sekolah rujukan. Nanti diharapkan sekolah lain bisa bersinergi dan menjadi partner.
Namun, ia menyebut, di Kediri sebenarnya banyak sekolah yang kualitasnya juga bagus. Dengan adanya sekolah rujukan ini, nantinya akan lebih mudah untuk meningkatkan mutu pendidikannya.
"Pemkot siap dalam hal apapun. Misalnya, di UU pendidikan, anggaran pendidikan 20 persen, di Kediri lebih dari 30 persen," kata Siswanto.
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016