Sukabumi (ANTARA News) - Pascalongsor tebing setinggi 100 meter yang material tanahnya menutup akses jalan utama masyarakat Kampung Cublekan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat hingga kini warga sekitar masih terisolasi.
"Longsor di Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder ini terjadi pada Rabu, (9/11) sore, namun karena longsornya parah dan menutup seluruh badan jalan, kami warga Kampung Cublekan terisolasi karena tidak bisa melewati jalan yang tertimbun longsor itu," kata salah seorang warga Kampung Cublekan, Andi Ryan kepada wartawan di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, sebelum alat berat datang, warga sekitar mencoba membersihkan akses jalan tersebut, namun tidak bisa membuahkan hasil, karena volume material longsor sangat besar.
Bantuan alat berat untuk menyingkirkan longsoran tersebut baru tiba Sabtu, (12/11) dan diharapkan akses jalan utama untuk warga kampung ini bisa kembali dilalui khususnya oleh kendaraan.
"Kami semakin terisolasi sebab selain longsor ini, beberapa jembatan di Desa Sekarsari terputus akibat diterjang banjir bandang Sungai Cikupa di hari yang sama dengan kejadian longsor ini," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan bencana alam seperti banjir dan longsor pada Rabu, (9/11) lalu, terjadi di 10 kecamatan.
Bahkan, untuk menuju lokasi bencana khususnya tanah longsor petugas BPBD cukup kesulitan seperti di Kampung Cublekan ini karena akses jalan tertutup material tanah dari tebing yang longsor.
"Titik longsor pada saat itu sangat banyak, sehingga kami harus membagi tim dalam melakukan penanggulangan. Bahkan seluruh titik longsor harus menggunakan alat berat untuk membersihkan jalan yang tertimbun tersebut," katanya.
BPBD terus memantau daerah-daerah yang terkena dampak bencana alam seperti banjir dan longsor. Namun, hingga kini pihaknya belum menerima informasi ada korban jiwa pada musibah ini.
"Potensi terjadinya bencana serupa cukup tinggi, apalagi hujan deras turun setiap harinya sehingga bisa menyebabkan bencana seperti longsor maupun banjir. Untuk itu, kami terus bersiaga," tambah Usman.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016