Curah hujan di hulu Citarum cukup tinggi dan ketinggian muka air di Waduk Saguling saat ini 643,70 mdpl. Sesuai SOP bila nanti mencapai 643,80 mdpl kami akan membuka pelimpasan air atau spillway agar ketinggian air terjaga di angka aman."

Bandung (ANTARA News) - Debit air Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat mendekati batas tertinggi elevasi atau tinggi muka air 643,80 centimeter sehingga sesuai dengan standar operasional (OP) pada ketinggian itu akan dilakukan pembukaan pintu limpasan air.

"Curah hujan di hulu Citarum cukup tinggi dan ketinggian muka air di Waduk Saguling saat ini 643,70 mdpl. Sesuai SOP bila nanti mencapai 643,80 mdpl kami akan membuka pelimpasan air atau spillway agar ketinggian air terjaga di angka aman," kata Ahli Muda Lahan dan Lingkungan PT Indoneia Power Alimin ketika dihubungi Antara dari Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling telah mengeluarkan surat pemberitahuan terkait kemungkinan pembukaan pelimpasan air nomor tiga yang akan dibuka satu meter.

Pembukaan perlimpasan air ke Sungai Citarum itu akan menyebabkan air ke sungai itu bertambah besar. Pihaknya mengimbau seluruh masyarakat yang tempat tinggalnya di bantaran sungai atau yang beraktifitas di sungai mengamankan diri masing-masing bila sewaktu-waktu terjadi air yang deras di sungai itu.

"Pemberitahuan itu dilakukan karena dibagian hilir Sungai Citarum dari pelimpasan air Waduk Saguling masing ada yang dimanfaatkan untuk memancing atau mencuci dan lainnya, sehingga diharapkan mereka menghinari aktivitas di sungai,"katanya.

Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan menggunakan kendaraan dan pengeras suara yang memberitahukan kepada masyarakat terkait rencana itu. Ia menyebutkan, sebenarnya di bantaran aliran sungai itu tidak ada perkampungan namun masih banyak digunakan oleh masyarakat untuk beraktfitas.

Perhatian itu diberikan bagi warga di sembilan kilometer aliran Sungai Citarum dari pembangkitan Saguling di kawasan Cioray Kecamatan Rajamandala.

"Waduk Saguling memiliki tiga pelimpasan air, yang mana saat muka air mencapai angka maksimal akan mengalir setelah dibuka," katanya.

Ia menyebutkan, pelimpasan air dilakukan bukan karena Bendungan Saguling tidak kuat menampung debit air pada elevasi 643.80 mpdl namun itu sudah merupakan SOP pengoperasian bendungan itu.

"Bukan berarti DAM Saguling tidak kuat, karena bendungan itu dirancang untuk menampung air dengan elevasi atau ketinggian mencapai 645 mdpl," katanya.

Pembukaan pelimpasan air itu, kata Alimin untuk menyesuaikan dengan air debit air masuk atau in flow di Curug Jompong Nanjung agar tetap pada titik nol.

"Pelimpasan air itu akan dilakukan untuk menjaga agar in flow air di Curug Jompong Nanjung tetap di titik nol. Bila melebihi maka akan terjadi debit air balik yang mengakibatkan banjir di bagian kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, saat ini unit pembangkit Waduk Saguling yang beroperasi sebanyak dua unit, satu diantaranya dalam manitenance perbaikan trafo.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016