Kekhawatiran pasti ada, tapi gua berusaha melihat itu bukan sebagai ketakuan tapi kewaspadaan."
Jakarta (ANTARA News) - Pebalap muda Indonesia, David Juliano Sitanala, mengaku sedih karena Pemerintah Indonesia tak memberikan dukungan penuh kepada pebalap Formula One, Rio Haryanto, sehingga ia hanya menjadi pebalap utama Tim Manor Racing selama separuh musim saja.
"Saya sejujurnya sedih kenapa Pemerintah belum menyadari potensi dan manfaat Rio tampil di F1," kata David saat ditemui selepas konferensi pers keikursertaanya di F4 China 2017 di Jakarta, Jumat.
Rio hanya menyelesaikan 12 balapan di F1 musim 2016 setelah gagal memenuhi kewajiban kontraknya antara lain karena pemerintah lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga mengingkari rencana memberikan dukungan dana untuk pebalap berusia 23 tahun itu.
Selepas dicopot dari kursi pebalap utama Manor, Rio menerima tawaran sebagai pebalap cadangan dan mendampingi tim tersebut hingga akhir musim.
Meski sedih, David menegaskan setiap insan balap Indonesia pasti akan berterima kasih kepada Rio atas kiprahnya membawa nama Indonesia di ajang balap paling bergengsi di dunia itu.
"Kami semua, pebalap di Indonesia baik itu untuk roda empat maupun roda dua pastinya sangat berterima kasih kepada Rio. Karena berkat Rio nama Indonesia bisa ada di dalam F1," katanya.
Di sisi lain, Rio seolah menjadi pembuka jalan bagi pebalap-pebalap Indonesia yang bermimpi untuk tampil di ajang F1.
David sendiri misalnya, bakal menjejaki langkah pertama jenjang menuju F1 dengan mengikuti F4 China 2017 berbekalkan dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi Maluku selepas mendapat kepastian dari Gubernur Maluku Said Assagaf dan Ketua DPRD Maluku Edwin Huwae yang kesepakatan kontraknya akan ditandatangani secara resmi pada Januari 2017 di Maluku.
"Makanya saya bersyukur juga Pemprov Maluku mau membuka mata dan saya harap ke depannya baik pemerintah pusat maupun daerah akan lebih membuka mata kepada potensi atlet nasional," ujar David.
Di sisi lain, nasib yang mendera Rio bukannya tak menimbulkan kekhawatiran di benak David, namun ia berusaha untuk menangkal hal itu sebagai ketakutan melainkan kewaspadaan.
"Kekhawatiran pasti ada, tapi gua berusaha melihat itu bukan sebagai ketakuan tapi kewaspadaan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak manajemen David yang kini dimanajeri oleh Stanley Iriawan dari Iriawan Racing Development juga tak kenal lelah bergerilya mencari dukungan sponsor tambahan dari pihak perusahaan swasta.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016