Kalau dia islamophobia pasti investor Timur Tengah yang banyak di Amerika juga pasti banyak yang tinggalkan. Resikonya bisa membahayakan bagi Amerika kalau dia sangat proteksionis
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat akan berdampak secara global termasuk Indonesia jika apa yang disampaikan pada masa kampanye dijalankan.
"Tergantung dijalankan tidak yang dikampanyekan. Kita tidak tahu apakah yang disampaikan saat kampanye sesuai tindakannya karena kampanye bisa lain dari pelaksanaan," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut Wapres mengatakan, jika Trump tetap konsisten dengan apa yang dikampanyekan maka Trump akan proteksionis.
Begitu juga terkait dengan imigran, Trump ingin mengurangi masuknya imigran ke negara Adidaya itu. Kampanyenya tersebut disambut antusias oleh pekerja karena akan memberikan kesempatan lapangan kerja bagi mereka dan mengurangi pengangguran.
Namun sikap proteksionis dan anti Islam Trump juga akan berdampak terhadap perekonomian negara tersebut. Terutama masalah dengan investor Amerika khususnya dari Timur Tengah.
"Kalau dia islamophobia pasti investor Timur Tengah yang banyak di Amerika juga pasti banyak yang tinggalkan. Resikonya bisa membahayakan bagi Amerika kalau dia sangat proteksionis. Jadi Saya meyakini tindakannya beda dari kampanyenya," kata JK.
Sebelumnya, Trump menang dalam pemilihan presiden AS dengan perolehan suara elektoral (electoral votes) jauh di atas lawannya Hillary Clinton - kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Donald Trump dari Partai Republik pun menjadi presiden AS ke-45 yang baru terpilih.
Hillary unggul dalam perolehan suara rakyat (popular votes) dalam hasil akhir penghitungan suara pada Rabu pagi.
Akan tetapi, pemilihan presiden di Amerika Serikat ditentukan bukan oleh "popular votes" melainkan "electoral votes".
Namun demikian, Hillary Clinton dalam pidato konsesinya (pidato pengakuan) mengajak semua pihak menerima hasil pemilu dan mendukung presiden AS yang baru terpilih, Donald Trump.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016