Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan sektor ekonomi kreatif dapat diandalkan sebagai sumber ekonomi tanpa batas, contohnya film. Hal itu untuk mendukung sektor ekonomi pertanian dan industri yang sudah mulai lesu karena sifatnya yang tak bisa diperbarui atau non-renewable.
"Salah satu sub-bidang ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar pada "industri tanpa asap" ini adalah film. Dan film adalah sumber ekonomi tanpa batas," kata Deddy Mizwar dalam siaran pers di Bandung, Jumat.
Melihat berbagai musibah yang menimpa sejumlah daerah di Jawa Barat belakangan ini, Deddy Mizwar merasa masyarakat perlu dididik agar berwawasan lingkungan, salah satunya pendidikan tersebut dapat ditularkan melalui media film.
"Perlu juga barang kali film dokumenter yang berbicara tentang lingkungan hidup, agar memotivasi masyarakat untuk peduli lingkungan. Karena apa pun, nggak akan jalan kalau tidak ada daya dukung lingkungan. Selama kita berdiri di Bumi, kita butuh lingkungan," katanya.
Selaras dengan tema "Kebebasan Menembus Batas", Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2016, gelaran itu ditujukan untuk menemukan lebih banyak generasi muda Jawa Barat yang mau dan mampu untuk berkarya mengembangkan kreativitasnya.
Nantinya, dengan modal Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap secara kualitas dan kuantitas, dengan penuh optimisme, sektor ekonomi kreatif khususnya subsektor film, video dan fotografi, dapat menjadi kekuatan baru ekonomi nasional.
"Indonesia dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, serta memiliki konsumen kelas menengah yang jumlahnya terus bertambah, merupakan potensi pasar yang cukup menjanjikan bagi industri film dunia. Dan harus diakui, bahwa hingga saat ini kita memang masih menjadi negara pengimpor film," kata dia.
"Oleh sebab itu, saya ingin mendorong minat para film maker lokal di Jawa Barat untuk jangan takut berkarya, karena potensi pasar film masih sangat terbuka, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016