Miami (ANTARA News) - Sebagian besar kehidupan di Bumi sudah berubah akibat iklim yang menghangat, meski kenaikan suhu di seluruh dunia sejak masa pra-industri relatif kecil.

Penelitian di Jurnal Science menemukan bahwa 82 persen proses ekologi utama - termasuk keragaman genetik dan pola keimigrasian - mengalami perubahan akibat pemanasan global.

Dampak tersebut meluas hingga ke lingkungan darat, laut dan air tawar, meski suhu telah meningkat sekitar satu derajat Celcius selama masa pra-industri karena pembakaran bahan bakar fosil.

"Kami sekarang memiliki bukti bahwa, dengan hanya sekitar satu derajat Celcius pemanasan global, dampak utamanya sudah terasa," ujar ketua penulis penelitian Brett Scheffers, anggota International Union for Conservation of Nature Climate Change Specialist Group (UCNCCSG) sekaligus asisten profesor di University of Florida, Kamis (10/11).

"Ini dimulai dari perubahan gen individu, perubahan signifikan dalam tampilan fisiologi dan fisik spesies seperti ukuran tubuh, dan perpindahan spesies ke area yang benar-benar baru."

Perubahan ini akan memengaruhi manusia dengan menyebabkan wabah penyakit, hasil panen yang tidak konsisten dan turunnya produktivias perikanan, mengancam ketahanan pangan, ungkap para ahli.

Penelitian yang menganalisis 94 proses ekologi tersebut juga memperingatkan bahwa semakin banyak perubahan ekosistem semakin rentan ekosistem tersebut dalam menghadapi dampak terburuk perubahan iklim, demikian dikutip dari laporan AFP.


Penerjemah: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016