Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) AU memesan 100 buah bom latih (BLA)-50 untuk melengkapi empat pesawat Sukhoi SU-27 SK dan SU-30MK pada Tahun Anggaran (TA) 2007.
"Selain itu, kami juga akan memesan bom latih dan bom tajam, untuk jenis pesawat tempur lainnya," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Herman Prayitno ketika dikonfirmasi ANTARA, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad, Bandung, Rabu.
Ia menambahkan, kontrak pengadaan bom latih dan bom tajam baik untuk semua jenis pesawat termasuk Sukhoi sudah ditandatangani oleh kedua pihak untuk segera dilakukan pengadaannya.
"Rencana pengadaan hingga pada penandatanganan kontrak memakan waktu sekitar enam bulan dan diharapkan dapat segera dikerjakan dan diproduksi oleh PT Pindad," ujar Herman.
Kasau mengharapkan, pengadaan berbagai senjata ringan dan berat dapat rutin dipesan setiap tahun dari PT Pindad. "Semua jenis senjata termasuk bom latih dan bom tajam, itu dapat kita impor dari luar tetapi kalau kita bisa mengambil dari dalam mengapa tidak," katanya.
Selama ini, persenjataan TNI AU beberapa diantaranya telah diadakan oleh PT Pindad seperti pistol P2-V3, senapan serbu (SS) seri 1 dan 2, dan bom latih BDU-33 untuk beberapa jenis pesawat.
Beberapa produk seperti bom MK-82 telah mendapat sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau).
Pada kesempatan itu, TNI AU juga meminta kepada PT Pindad untuk lebih meningkatkan layanan purna jualnya, sehingga apa yang diproduksi oleh PT Pindad dapat makin berkualitas di masa mendatang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007