Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah pada triwulan IV-2016 bisa mencapai kisaran Rp600,6 triliun dengan perkiraan terjadi percepatan realiasi belanja pada periode ini.
"Dari operasi fiskal kami, untuk sisi belanja, kami perkirakan dari KL maupun transfer ke daerah serta keinginan untuk mencicil DAU yang tertunda, jumlah belanja sampai akhir tahun Rp600,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menjelaskan perkiraan tersebut berasal dari operasi fiskal yang dilakukan pemerintah pada triwulan IV-2016, dengan mempertimbangkan adanya kekurangan penerimaan pajak Rp219 triliun serta pemangkasan belanja Kementerian Lembaga dan penundaan pencairan transfer ke daerah.
Ia menambahkan pada akhir tahun, eksekusi dari belanja pemerintah khususnya melalui Kementerian Lembaga akan meningkat, terutama untuk belanja modal maupun belanja barang yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Di akhir tahun, biasanya beberapa KL juga menyampaikan dana sisa dari pengadaan dan mereka meminta izin untuk menggunakan sisa anggaran tersebut. Penggunaan sisa anggaran ini juga akan kami pantau secara hati-hati, apalagi kalau programnya tidak direncanakan secara matang," ujarnya.
Sri Mulyani memastikan konsumsi pemerintah akan menjadi fokus khusus pada triwulan IV-2016, apalagi pada triwulan III-2016 sisi pengeluaran dari sektor ini justru mengalami kontraksi dan tumbuh negatif 2,97 persen, dan kurang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Konsumsi pemerintah ini juga akan didukung oleh perkiraan tambahan penerimaan dalam negeri yang bisa mencapai Rp486,1 triliun serta penerbitan surat berharga negara pada triwulan IV-2016, sehingga belanja yang sempat melambat karena adanya "self-blocking" pada triwulan III-2016 bisa kembali meningkat.
Untuk itu, dengan adanya ekspansi fiskal pada triwulan IV-2016, maka pertumbuhan ekonomi pada periode ini bisa mencapai diatas kisaran 5,0 persen, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi kumulatif pada 2016 mencapai 5,0 persen-5,1 persen.
"Dengan fiskal yang ekspansif di triwulan empat, saya optimistis, pertumbuhan ekonomi masih dikisaran lima persen atau sedikit diatas lima persen, mungkin 5,1 persen," kata Sri Mulyani.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016