Indeks BEI mulai naik kembali, artinya kekhawatiran pasar akan hasil pemilu AS sementara."
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kembali bergerak ke area positif menandakan kekhawatiran mengenai hasil pemilu presiden Amerika Serikat mulai mereda.
"Indeks BEI mulai naik kembali, artinya kekhawatiran pasar akan hasil pemilu AS sementara," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa laju bursa saham global yang juga bergerak menguat setelah mengalami tekanan pada hari sebelumnya (Rabu, 9/11) menandakan pelaku pasar global juga mulai optimistis terhadap hasil pemilu presiden AS.
Ia mengharapkan bahwa investor lokal dapat memanfaatkan momentum dengan melakukan akumulasi beli terhadap saham yang harganya telah mengalami tekanan akibat sentimen dari pemilu presiden Amerika Serikat.
"Inilah saatnya kita untuk masuk ke pasar, pada saat market turun dan panik disitulah kesempatan muncul," katanya.
Apalagi, lanjut dia, sentimen positif juga didukung dari ekonmi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini yang mencatatkan pertumbuhan serta kinerja perusahaan tercatat atau emiten yang positif.
"Saya melihat, dari dalam negeri tidak ada yang dikhawatirkan, justru Indonesia sangat kondusif," ucapnya.
Terpantau pada pukul 15.20 WIB, IHSG BEI pada Kamis ini (10/11) bergerak menguat 61,39 poin atau 1,13 persen menjadi 5.475,71 poin. Sementara pada sesi siang tadi bergerak menguat 1,05 persen ke posisi 5.470,97 poin.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa pelemahan IHSG pada Rabu (9/11) kemarin, lebih disebabkan faktor psikologis ketika hasil pemilu presiden AS di luar perkiraan pasar.
"Ada sedikit hilang kepecayaan di pasar ketika Donald Trump menang. Hasil ekonomi kita sebenarnya bagus, tetapi saat ini psikologis pasar yang sedang bermain, bukan faktor fundamental ekonomi kita. Namun, efek psikologis itu hanya sebentar," katanya.
IHSG BEI pada Rabu (9/11) kemarin, tercatat ditutup melemah sebesar 56,36 poin atau 1,03 persen menjadi 5.414,32.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016