Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan semangat kepahlawanan harus dapat menjadi inspirasi bagi anak bangsa untuk mengisi kemerdekaan.

"Jika dulu pahlawan berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan, maka sekarang perjuangan mereka harus menjadi inspirasi bagi anak bangsa," ujar Menristekdikti kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan perjuangan para pahlawan harus menjadi semangat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai kebhinekaan menjadi semangat untuk menjaga kesatuan bangsa.

"Dengan adanya nilai kepahlawanan, anak-anak Indonesia bisa menjadi pahlawan idealisme. Bagaimana membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi," tambah dia.

Saat ini, kompetisi yang sedang berlangsung sangat dasyat. Untuk itu, anak Indonesia harus mampu bersaing dalam kompetisi global.

"Dengan semangat kepahlawanan, semangat menyala, kami berharap anak Indonesia bisa bersaing menjadi pemenang dalam persaingan dan bersatu padu dalam mencapai cita-cita," harap dia.

Laporan Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Report) 2016 yang dirilis Forum Ekonomi Dunia (WEF), menyebutkan daya saing Indonesia merosot dari sebelumnya peringkat 37 dari 138 negara pada 2015, menjadi peringkat ke-41.

Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing bangsa, lanjut Menristekdikti, adalah dengan melakukan inovasi. Oleh karenanya pada 2016, Menristekdikti mencanangkan sebagai tahun kesadaran dan kebangkitan inovasi anak bangsa.

Nasir menjelaskan tiga dari 12 pilar yang menjadi indikator mengukur daya saing bangsa yang harus terus ditingkatkan yaitu pendidikan tinggi dan "training" atau pelatihan, kesiapan teknologi, dan inovasi.

Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016