Djakarta, 10 November 1954 (Antara) - Taman Makam Pahlawan Kalibata siang tadi telah dibuka dengan resmi oleh Presiden Sukarno dalam suatu upatjara kemiliteran jang dihadiri djuga Wakil Presiden Moh. Hatta, Wakil Perdana Menteri Zainur Arifin, Ketua Parlemen Mr. Sartono serta pembesar-pembesar sipil dan militer lainnja.
Sebelum menjatakan pembukaan Makam Pahlawan Kalibata itu, Presiden memberikan amanat dengan a.i, menerangkan bahwa makam jang telah dilaksanakan itu baru sebagian dari apa jang telah direntjanakan dan seluruhnja akan memakan ongkos jang banjak.
Di antara kita tentu ada jang bertanja apa faedahnja mendirikan tugu-tugu dan makam-makam pahlawan. Djika di antara kita ada jang bertanja demikian, kata Presiden seterusnja, saja peringatkan lagi bahwa hanja bangsa jang tahu menghormati dan memuliakan pahlawanjalah, dapat mendjadi bangsa jang besar.
Bangsa jang tidak mampu menghormati dan memuliakan pahlawanja, maka bangsa itu tidak bisa menjadi bangsa jang besar. Djika kita ingin mendjadi bangsa jang besar, kita harus mengerti akan kebesaran djiwa pahlawan-pahlawan jang telah gugur untuk tanah air, bangsa, negara dan tjita-tjita kita bersama.
Oleh karena semuantja itu, maka kita tidak ajal lagi buat mengeluarkan biaja sebesar-besarnja untuk pahlawan-pahlawan jang telah berkorban dengan tidak sia-sia itu. Dan bangsa Indonesia jang telah banjak berorban untuk kemerdekaan djangan kalah dengan bangsa-bangsa lain untuk menghormati pahlawan-pahlawanja. Demikian Presiden.
Sebelumnya telah menjambut berturut-turut Wakil PM Zainur Arifin dan Ketua Parlemen Mr. Sartono. Wakil PM Zainur Arifin mengataka antara lain bahwa tiap-tiap bangsa jang sadar akan kebesaran bangsa tahu memberi penghormatan kepada pahlawan-pahlawanja. Karena itu, pemerintah menjerukan supaja perdjuangan mereka itu diterukan dengan keichlasan jang sudah dibuktikan oleh pahlawan-pahlawan itu.
Sementara itu Mr. Sartono menjatakan kepertjajaannja bahwa rakjat Djakarta chususnja dan rakjat Indonesia umumnja dengan chidmat dan terima kasih akan merawat Taman Makam Pahlawan itu sebagaimana mestinja.
Mr. Sartono menerangkan bahwa Taman Makam Pahlawan itu adalah suatu lambang terutama tanda peringatan, bahwa tjita-tjita pahlawan-pahlawan itu belum selesai dan diandjurkannja supaja generasi baru melandjutkan perdjuangan sesuai dengan tjita-tjita kita bersama.
Upatjara peresmian Taman Makam Pahlawan Kalibata itu dihadiri djuga oleh beberapa menteri, KSAD, KSAL dan KSAU, korps diplomatik dan lain-lain pembesar sipil dan militer dan dibuka dengan mengheningkan tjipta untuk mengenangkan arwah para pahlawan jang telah gugur serta disusul dengan pembatjaan piagam peresmian.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016