New York (ANTARA News) - Saham-saham AS dibuka melemah tajam pada Rabu, karena Wall Street menilai ketidakpastian ekonomi setelah Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilihan presiden negara itu.

Trump mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam pemilihan presiden pada Selasa, menarik kekecewaan besar setelah putaran kampanye kontroversial dan penuh skandal.

Menurut proyeksi-proyeksi oleh jaringan-jaringan TV besar, Trump telah melampaui ambang 270 dari total 538 electoral vote yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Clinton, mantan ibu negara dan menteri luar negeri, telah secara resmi mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangannya melalui saluran telepon, tapi belum akan berbicara sampai keesokan harinya, menurut media.

Trump menggelar pidato kemenangannya di ballroom Hilton Hotel di tengah kota Manhattan, mengatakan bahwa "Saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika."

Pasar keuangan di seluruh dunia telah memperkirakan kemenangan bagi Clinton atas Trump.

Dow berjangka telah jatuh lebih dari 800 poin pada Selasa malam ketika pemilihan presiden AS tetap jauh lebih ketat dari yang diperkirakan, dengan Trump menunjukkan kekuatan di negara-negara bagian medan pertempuran penting.

Tak lama setelah bel pembukaan, Dow Jones Industrial Average turun 20,37 poin, atau 0,11 persen, menjadi 18.312,37. Indeks S&P 500 kehilangan 6,76 poin, atau 0,32 persen, menjadi 2.132,80. Indeks komposit Nasdaq turun 36,32 poin, atau 0,70 persen, menjadi 5.157,17.

Pada Selasa, saham-saham AS membalikkan kerugian awal menjadi berakhir lebih tinggi menyusul keuntungan kuat hari-hari sebelumnya, karena investor menunggu hasil pemilihan presiden negara itu, demikian Xinhua.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016