... mementingkan Amerika dan tidak ingin orang di luar Amerika. Dia mencitrakan akan memberi lapangan pekerjaan pada orang Amerika...
Pontianak (ANTARA News) - Donald Trump, dari Partai Republik, akhirnya akan menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat setelah menguasai 276 suara elektoral, mengalahkan lawannya calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang meraih 218 suara.
Dunia pun menanggapi kemenangan tersebut dengan berbagai reaksi.
Tidak kurang Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Oedang (OSO) pun turut berkomentar. Menurut dia, kemenangan Trump dipicu karakter orang Amerika yang cenderung rasional.
"Amerika adalah negara yang sangat demokratis. Sesuatu yang bertentangan dan masuk akal, spontan akan dipilih. Walau karakter Trump dianggap negatif, tetapi dia mampu menjelaskan kenegatifannya itu, rasional, itulah Amerika," kata dia, kepada ANTARA News, Rabu.
Ia menambahkan, Trump berhasil memikat pemilih dengan mengangkat pencitraannya sebagai "Orang Amerika" (I am American) yang mementingkan kepentingan Amerika.
"Dia mementingkan Amerika dan tidak ingin orang di luar Amerika. Dia mencitrakan akan memberi lapangan pekerjaan pada orang Amerika," tutur politisi berlatar pengusaha asal Kabupaten Sukadana, Kalimantan Barat itu.
Ekonomi Amerika Serikat memang sempat melemah dan bangkit kembali dalam kecepatan yang tidak spektakuler juga pada masa pemerintahan presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama. Namun pelemahan ekonomi itu berlaku secara global dalam berbagai skala besaran dan efeknya.
Terkait pengaruh kemenangan Trump terhadap Indonesia, ia menilai bisa saja Trump justru dekat dengan Indonesia meskipun selama kampanye ia kerap terkesan memusuhi Islam.
"Indonesia bisa dekat dengan Trump karena siklusnya. Bisa saja Trump seolah-olah anti Islam sebagai gaya politiknya," ujarnya.
"Kita belum tahu (pengaruhnya) tetapi kita tidak boleh tergantung dengan Amerika dan negara lain, kita harus mandiri," kata OSO.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016