"Islam itu penuh dengan kasih. Penuh dengan sayang. Penuh dengan toleran. Itu aja," tutur Djarot, Jakarta, Rabu.
Dia menyayangkan tindakan sejumlah warga yang memberikan penolakan saat dia ataupun pasangannya dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017, calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan blusukan.
Penolakan itu muncul karena adanya dugaan penistaan agama yang dituduhkan pada Ahok.
Selain itu, Djarot mengatakan bangsa Indonesia berideologi Pancasila dan menjunjung Bhineka Tunggal Ika sehingga setiap orang seharusnya saling menghormati dan menjaga persatuan serta menghindari perseteruan.
"Dan dalam berdemokrasi, dalam pendidikan hukum, janganlah kita saling mencaci, saling memaki. Setiap orang, masing-masing orang, pasti punya kelemahan, pasti punya kesalahan. Jadi tidak boleh menghakimi seperti itu," ujarnya.
Dia mengatakan tidak khawatir dengan adanya penolakan, justru dia akan mengajak pendemo untuk berdiskusi dan meluruskan permasalahan.
"Maaf ya kenapa takut kan niat kita baik selama hati kita bersih Djarot tidak akan takut dengan siapapun juga," tuturnya.
Djarot menuturkan kunjungannya ke rumah-rumah warga adalah untuk menyerap aspirasi dan mengetahui kebutuhan masyarakat.
"Sekali lagi ya saya minta tolonglah semuanya itu juga saudara-saudara saya mereka saya rangkul tidak ada masalah dan mereka hormat saya juga hormat marilah kita saling menjaga saling menghormati satu sama lain," ujarnya.
Pada Rabu (9/11), Djarot mengunjungi Jalan H Mading dan Kampung Bugis di Kembangan Utara, Jakarta Barat.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016