Presiden dan CEO Sriwijaya Air Group Chandra Lie saat diskusi di Kantor Pusat Sriwijaya, Tangerang, Rabu, mengatakan diharapkan penerbangan umrah tersebut dimulai pada Februari 2017.
"Awalnya kita berencana penerbangan umrah ini Desember 2016, namun kita masih menunggu pesawatnya yang baru datang 2017," katanya.
Chandra mengatakan saat ini tengah memesan dua pesawat berbadan lebar (widebody) Boeing 777-300 ER yang akan diterbangkan delapan kali seminggu dengan rincian empat dari daerah dan empat dari daerah lain, seperti Medan, Surabaya dan Makassar.
Rencananya, lanjut dia, pesawat dengan jangkauan terbang mencapai jarak 13.650 kilometer tersebut akan melintasi dari Jakarta-Medan-Dakka-Jeddah.
Perihal penerbangan ke Jeddah tersebut, Chandra mengatakan salah satu rencana apabila perusahaannya berhasil menawarkan saham perdana pada 2017.
Dia menyebutkan sebesar 25 persen saham akan ditawarkan untuk dimiliki publik dalam rangka memperlancar arus kas dan ketersediaan dana segar.
Selain itu, Chandra mengatakan dari hasil IPO tersebut akan dipergunakan untuk pembelian 15 pesawat berbadan sedang (narrow body) Boeing 737-800 dan dua pesawat berbadan lebar (widebody) Boeing 777-300ER yang akan dipergunakan untuk umrah tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan potensi keterisian penumpang (load factor) untuk rute Jeddah yaitu diharapkan 85 persen.
"Kita juga ingin pasang harga terlalu tinggi, yaitu sekitar 800-900 dolar AS PP," katanya.
Dalam rute Asia Pasifik, dia menambahkan, rute lain yang potensial yaitu rute dari kota-kota Tiongkok daratan menuju Denpasar, Medan, Jakarta dan Manado.
"Tahun 2015 kita berhasil mendatangkan wisatawan Tiongkok sebanyak 500.000 penumpang, dan hingga akhir tahun ini diprediksi bisa mencapai satu juta penumpang," katanya.
Penerbangan dari Tiongkok ke Denpasar sendiri dalam seharinya mengerahkan hingga empat pesawat.
Terkait pertumbuhan penumpang, Toto mengatakan hingga akhir 2016 bisa mencapai 11 juta penumpang dari 10,2 juta penumpang di 2015.
Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016