Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup turun sebesar 56,36 poin merespon hasil pemilu presiden Amerika Serikat.
IHSG BEI ditutup melemah 56,36 poin atau 1,03 persen menjadi 5.414,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 13,40 poin (1,43 persen) menjadi 921,44.
"Di luar dugaan, kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat ternyata direspon negatif oleh para pelaku pasar saham," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia Muhammad Ikhsan di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa pergerakan indeks BEI itu juga sejalan dengan mayoritas bursa saham di kawasan Asia. Keadaan itu, turut memicu aksi "panic selling" dari para pelaku pasar saham di dalam negeri.
"Pelemahan IHSG kemungkinan masih dapat berlanjut dalam jangka pendek," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, harga emas dan nikel yang bergerak naik paska kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, membuat saham-saham emiten yang berkorelasi terhadap komoditas itu menarik untuk dicermati.
Analis Reliance Securites Lanjar Nafi menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang turut mengalami tekanan terhadap dolar AS menambah sentimen negatif bagi IHSG.
Di sisi lain, lanjut dia, investor asing yang juga melakukan aksi lepas saham menambah beban bagi IHSG pada Rabu ini (9/11). Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp56,057 miliar pada Rabu (9/11) ini.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 358.715 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,848 miliar lembar saham senilai Rp9,600 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 453,99 poin (1,98 persen) ke level 22.455,48, indeks Nikkei turun 919,84 poin (5,36 persen) ke level 16.251,54, dan Straits Times melemah 30,36 poin (1,08 persen) posisi 2.789,88.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016