Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Militer Suriah mengatakan telah merebut wilayah strategis di Aleppo, Selasa, yang akan menandai pergerakan terpenting di kota itu oleh Damaskus dan para sekutunya dalam beberapa minggu, namun pihak pemberontak mengatakan pertempuran belum berakhir.
Wilayah apartemen 1070 terletak di bagian barat daya Aleppo, dan berada di sepanjang jalur pemerintah yang mengarah ke sejumlah wilayah kota yang mereka kendalikan.
Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah, LSM dari Inggris yang melaporkan perang di lokasi itu, mengatakan, pasukan pemerintah beserta sekutunya telah mendapatkan kendali penuh Apartemen 1070, yang disebutnya sebagai perolehan paling signifikan oleh pihak pemerintah di Aleppo sejak September.
Seorang sumber militer Suriah mengatakan bahwa pasukan militer dan sekutu memegang kendali penuh terhadap wilayah itu dan perbukitan di sekitarnya. Mereka telah melakukan banyak usaha untuk menyingkirkan para pemberontak dari wilayah Apartemen 1070 sejak musim panas.
Sebuah media militer yang dikelola oleh Hizbullah juga membawakan laporan serupa. Hizbullah, sebuah kelompok Muslim Syiah Lebanon yang bersekutu dengan Damaskus, bertempur untuk mendukung Presiden Bashar Al Assad dalam perang Suriah, yang saat ini telah berjalan selama enam tahun.
Namun para pejabat dari dua kelompok pemberontak yang bertempur di Aleppo, mengatakan bahwa pasukan pemberontak masih mencoba untuk melawan.
"Bentrokan di sekitar Apartemen 1070 masih berlangsung," Zakaria Malahifji, kepala politik kelompok pemberontak Fastaqim mengatakan, dan mengkonfirmasi bahwa pihak militer telah merebut wilayah itu.
Yasser Alyousef dari kelompok pemberontak Nour Al Din Al Zinki mengatakan bahwa para pemberontak telah merebut kembali wilayah mereka yang lepas pada Senin.
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh para milisi sekutu dan serangan udara Rusia, melancarkan sebuah serangan besar-besaran terhadap sejumlah wilayah pemberontak di Aleppo timut pada September setelah mengepung lokasi itu, yang dihuni sekitar 275.000 orang warga di dalamnya menurut data PBB.
Pada 29 Oktober lalu, para pemberontak menyerang untuk menerobos kepungan yang ada, menyasar sejumlah lokasi Aleppo barat yang diduduki pemerintah dalam sebuah penyerangan yang dilakukan bersama dengan para milisi ekstremis dan pemberontak di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah.
Namun pergerakan mereka melambat setelah perolehan awal mereka.
Sementara itu terdapat dapat ada pernyataan berbeda terkait pertempuran di desa Minian pada Selasa.
Media nasional Suriah mengatakan, militer telah memasuki Minian, yang direbut para milisi pada awal pergerakan mereka.
Lembaga Pengawas mengatakan, militer beserta sekutu mereka telah merebut sekitar setengah wilayah Minian pascaserangan udara. Jatuhnya Minian ke tangan pemerintah akan memutarbalikkan perolehan yang didapatkan oleh pemberontak.
Namun Malahifji, dari kelompok pemberontak Fastaqim, menyangkal adanya bentrokan di desa itu. "Minian masih berada di tangan pemberontak," ujarnya. "Pihak rezim mencoba untuk merebutnya, namun itu masih dikuasai pihak pemberontak".
Russia mengatakan angkatan udaranya memantau sebuah penundaan serangan udara di Aleppo timur yang diduduki pemberontak sejak 18 Oktober lalu. Pihak Pengawas dan pekerja darurat di Aleppo timur mengatakan bahwa serangan udara telah menewaskan ratusan orang, dan mengenai rumah sakit serta sejumlah fasilitas umum.
Rusia bersiap untuk melanjutkan serangan udara mereka di Aleppo "dalam jam-jam kedepan," kantor berita Interfax mengutip seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa.
Seorang pejabat tinggi Amerika Serikat bereaksi keras atas kemungkinan itu, mengatakan bahwa AS telah berulang kali berusaha untuk meredakan kekerasan, hanya untuk melihat Moskow mengerahkan militernya untuk membantu Assad.
"Peningkatan serangan akan membuatnya lebih sulit untuk menyelesaikan perang saudara di Suriah dan memicu keraguan lebih terhadap komitmen Rusia terkait solusi politik," pejabat mengatakan tanpa menyebutkan namanya.
Sementara itu, serangan para pemberontak ke Aleppo barat telah menewaskan sejumlah orang, PBB mengatakan pada minggu lalu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016