Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada ulama Nahdlatul Ulama (NU) KHR As'ad Syamsul Arifin dalam upacara di Istana Negara Jakarta, Rabu.
As'ad Samsul Arifin atau yang dikenal dengan sebutan Kiai Haji Raden As'ad Samsul Arifin lahir tahun 1897 di Mekkah, Arab Saudi, dan meninggal dunia pada 4 Agustus 1990 di Situbondo, Jawa Timur, pada usia 93 tahun.
Ulama yang terakhir menjadi Dewan Penasihat (Musytasar) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah di Desa Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
Ia merupakan penyampai pesan (Isyarah) berupa tongkat disertai ayat Alquran dari KH Kholil Bangkalan untuk KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Selain memberikan gelar pahlawan nasional, hari ini pemerintah juga memberikan penghargaan berupa Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra kepada almarhum Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalatta (tokoh dari Sulawesi Selatan) dan almarhum Letkol Inf (Anumerta) Sroedji (tokoh dari Jawa Timur).
Wakil Presiden M Jusuf Kalla dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja menghadiri acara pemberian penghargaan yang dihadiri keluarga penerima penghargaan itu.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016