Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, mengatakan bahwa rencana impor gas alam cair (Liquid neutral Gas/LNG) dari Qatar merupakan rencana jangka menengah guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Itu belum kita lakukan, itu untuk jangka menengah. Dalam jangka pendek ini kita upayakan menutup kebutuhan di Pupuk Iskandar Muda (PIM) itu dengan pasokan dari Pupuk Kalimantan Timur (PKT)," katanya, usai rapat koordinasi membahas masalah pasokan gas di Gedung Departemen Keuangan (Depkeu) di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan, untuk menutup kebutuhan gas di PIM maka jatah gas untuk PKT sebagian harus dialokasikan untuk PIM sehingga ada kekurangan pasokan gas di dalam negeri. Kekurangan itu akan ditutup dengan persediaan dari Qatar. "Ini dalam rangka swap untuk memenuhi kebutuhan gas di PIM. Karena ada kebutuhan dari PIM maka Arun tidak bisa mengekspor. Untuk jangka pendek, itu akan ditutup dari Bontang (PKT), sementara untuk jangka menengah direncanakan akan ditutup dari Qatar," jelasnya. Mengenai masalah yang dibahas di rapat koordinasi tersebut, Purnomo menjelaskan, rapat ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan mikro yang berkaitan dengan pasokan gas untuk industri di Sumatera Utara dan industri di Jawa Barat. "Karena, memang Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina itulah yang menyuplai gas terutama industri di wilayah itu. Saya kira sudah ada solusi dengan baik mengenai pengaturan alokasinya itu," katanya. Hal yang menjadi masalah, katanya, adalah ada lokasi yang dekat dengan sumber gas dan ada juga lokasi yang jauh dari sumber gas. "Jadi, harus ada pengaturan kembali agar alokasi pasokan gas itu dapat menjangkau semua lokasi. Ini hanya masalah teknis operasional, sudah kita laporkan kepada Menko Perekonomian," demikian Purnomo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007