Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 80 perwakilan institusi pendidikan tinggi dari 12 negara Eropa meramaikan European Higher Education Fair (EHEF) ke-3 di Ballroom Grand City Surabaya, Selasa.
"EHEF kembali diadakan mengingat suksesnya setiap penyelenggaran EHEF setiap tahunnya serta minat para mahasiswa Indonesia yang semakin meningkat untuk studi di Eropa," kata Destriani Nugroho Program officer Bidang Pendidikan Kantor Eropa.
Dia mengatakan, hingga saat ini, terhitung sebanyak 9,600 mahasiswa dan dosen asal Indonesia yang studi di Eropa. Selain itu EHEF 2016 merupakan kesempatan yang sangat baik bagi para mahasiswa Indonesia untuk berinteraksi langsung dengan para perwakilan universitas Eropa.
Selain itu, pameran ini juga berdiskusi tentang skema pembayaran pribadi atau beasiswa yang ditawarkan Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia, serta mendapatkan inspirasi dari berbagai program studi dan kehidupan perkuliahan.
"Studi di luar negeri lebih dari sekedar meraih kualifikasi akademis. Pengalaman tersebut memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk menemukan jati diri dan menjadi mandiri sekaligus menjelajah berbagai budaya baru," tambahnya.
Para mahasiswa, lanjut dia juga dapat menjalin persahabatan baru walaupun latar belakang berbeda. "Pendidikan adalah salah satu cara paling efektif untuk menyatukan masyarakat dan memberikan pemahaman yang mendalam di antara masyarakat Eropa dan Indonesia," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya percaya bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk melawan pengucilan, kesenjangan dan kemiskinan. Setiap tahunnya, sekitar 1.600 beasiswa ditawarkan melalui program Erasmus+ dari Uni Eropa serta program beasiswa Negara-negara Anggota Uni Eropa.
"Selain itu, Uni Eropa turut mendukung Pemerintah Indonesia menerapkan strategi dan reformasi kebijakan pendidikan melalui berbagai program bilateral. Dukungan ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan peningkatan keadilan sosial", tambahnya.
Sementara itu, Halim, salah satu alumni dari Lublin Univerity of Teknologi, Polandia mengatakan keunggulan kuliah di Eropa dibanding Indonesia adalah dosen yang lebih terbuka kepada mahasiswanya.
"Selain itu, di sana juga kompetisi antar mahasiswa memungkinkan untuk kita mengembangkan soft skill kita," kata alumni S1 jurusan teknik lingkungan tersebut.
Dia pun mengajak anak muda Indonesia untuk tak ragu melajutkan pendidikan di Eropa. "Budaya yang berbeda membuat kita bisa belajar memahami persoalan yang belum tentu kita dapatkan di Indonesia," imbuhnya.
Selain di Surabaya, EHEF 2016 diselenggarakan pula di dua kota lainnya: EHEF Jogjakarta pada tanggal 2 November 2016 dan diikuti oleh EHEF di Jakarta pada tanggal 5-6 November 2016.
Pewarta: Indra Setiawan/WI
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016