Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (BPMPSP) Kabupaten Bogor, Yani Hassan dalam acara Bogor Investment Expo 2016, bertempat di Gedung Menara Mandiri Assembely Hall lantai 9 di Jalan Jendral Sudirman kavling 54-55 Jakarta.
"Optimistis kami juga akan memperkenalkan sistem informasi potensi investasi (Simposi) untuk memberi gambaran ruang-ruang investasi kepada investor," kata Yani Hasan di Cibinong, Selasa.
Yani mengatakan, untuk menarik minat penanam modal perlu difasilitasi dengan kemudahan perizinan.
Sebab itu, lanjutnya, Kabupaten Bogor juga membuka perizinan online dan tanda tangan elektronik online yang memberikan pelayanan izin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan yang berpararel dengan SIUP-TDP, perpanjangan izin tenaga kerja asing, izin praktek.
Ia juga menambahkan, dengan jumlah penduduk yang besar membuat potensi sumber daya manusia yang cukup sebagai tenaga kerja.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Jawa Barat Dadang Muhammad mengatakan, Kabupaten Bogor memang salah satu dari lima Kabupaten yang berkontribusi terhadap peningkatan investasi di Jawa Barat.
Dari kontribusi daerah-daerah tersebut, realisasi investasi di wilayah Provinsi Jawa Barat meningkat sebanyak 9,2 persen atau Rp98 triliun di tahun 2015 dari tahun sebelumnya.
Selain itu, jumlah tenaga kerja Jawa Barat menempati peringkat satu yaitu berjumlah 286.182 orang atau berkontribusi 21 persen dari total peningkatan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.435.704 orang.
Ia menambahkan, perlu adanya kerjasama semua masyarakat mengingat peningkatan tenaga kerja tersebut belum signifikan dari tenaga lokalnya.
"Oleh karena itu kita termasuk Bapak Presiden kemarin meluncurkan kemudahan investasi langsung di kawasan Industri yaitu yang disebut dengan klilk," katanya.
Dadang juga menyebutkan bahwa Presiden Jokowi menyatakan bagi yang mempunyai uang Rp100 miliar dan bisa menyerap 1.000 tenaga kerja maka bisa langsung kontruksi di kawasan Industri.
Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016