Lebak (ANTARA News) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak (Banten) Kaprawi menyatakan gempa tektonik yang terjadi pukul 04.31 WIB dengan kekuatan 6,0 skala richter (SR) di daerah ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

"Kami minta masyarakat yang tinggal di enam kecamatan yang masuk daerah rawan bencana tsunami agar tenang dan melakukan kegiatan seperti biasa," kata Kaprawi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.

Gempa tektonik yang dirasakan sejumlah daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat tidak menimbulkan tsunami.

Selain itu juga tidak ditemukan adanya kerusakan infrastuktur maupun korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.

Berdasarkan informasi BMKG gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Lebak berkekuatan 6,0 SR dengan pusat gempa di kedalaman 10 kilometer di dasar laut pukul 04.31 WIB.

Pusat gempa berada pada koordinat 8,35 lintang selatan, 104,59 bujur timur, atau 271 km sebelah barat daya Lebak, Provinsi Banten.

"Kami minta warga tetap waspada, karena khawatir terjadi gempa susulan," katanya menjelaskan.

Menurut Kaprawi, saat ini enam kecamatan di Kabupaten Lebak dipetakan berpotensi gelombang tsunami karena berada di wilayah pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia Australia-Benua Asia.

Keenam kecamatan itu antara lain Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah dan Cilograng.

Masyarakat pesisir selatan itu secepatnya menyelamatkan diri ke dataran tinggi jika gelombang tsunami terjadi.

Pemerintah telah membangun gedung evakuasi atau shelter untuk dijadikan tempat penyelamatan jika terjadi gelombang tsunami.

"Kami berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dini guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," katanya menjelaskan.

Sementara itu, petugas Geologi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak Asep Budiarto mengatakan selama ini enam kecamatan di pesisir selatan Lebak masuk zona rawan gempa tektonik dan berpotensi tsunami karena di daerah itu terdapat zona tumbukan lempengan antara Samudera Hindia Australia dan Benua Asia.

"Kami berharap pesisir pantai selatan Lebak terdapat alat deteksi tsunami, seperti sirene juga gedung evakuasi untuk keselamatan masyarakat dari bencana alam itu," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016