Kami tidak mau mengikuti lokasi yang sudah dipilihkan oleh tim."

Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku selalu melakukan kegiatan blusukan secara spontan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu.

"Soal agenda blusukan itu sebetulnya bukan dirahasiakan. Hanya saja, saya selalu memilih lokasi yang berbeda dengan lokasi yang sudah ditentukan oleh tim," katanya di Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia menyatakan, pemilihan lokasi blusukan yang bersifat spontan itu merupakan pola yang sama yang digunakan oleh Joko Widodo (Jokowi) saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

"Ini adalah pola yang sama waktu datang ke Jakarta sama Pak Jokowi dulu. Kami tidak mau mengikuti lokasi yang sudah dipilihkan oleh tim. Sekarang saya terapkan juga pola ini," ujar Ahok.

Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua, yang bepasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, itu mengungkapkan bahwa berbagai lokasi yang sudah ditentukan oleh tim kampanye seringkali merupakan lokasi yang tidak ada permasalahan.

"Kata Pak Jokowi, kalau mengikuti tim, biasanya tempat yang didatangi memang yang tidak ada masalah dan memang berpotensi banyak pemilih. Saya tidak mau ikuti. Maka, saya cari lokasi lain," ungkap Ahok.

Masa kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017, kemudia hari pemilihan berlangsung pada 15 Februari 2017.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan tiga pasangan calon untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta, yaitu nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi), nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).

(T.R027/b/a011)

(T.R027/B/A011/A011) 08-11-2016 14:02:37

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016