"Kota Layak Pemuda merupakan program Kemenpora yang mana pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota lebih memperhatikan pembinaan dan pemberdayaan pemuda di daerah masing-masing," kata Imam Nahrawi.
Kegiatan inisiasi Kota Layak Pemuda dan Youth Expo 2016 diselenggarakan 8-9 November 2016 di Gedung Merdeka dan Jalan Soekarno Kota Bandung yang juga merupakan bagian dari kampanye Bandung Kota Layak Pemuda tahun 2017.
Hadir pada kesempatan itu selain Menpora juga Wakil Gubernur Jabar H Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Anggota DPR-RI daerah pemilihan Kota Bandung Nico Siahaan. Selain itu juga dihadiri sejumlah bupati dan wali kota lainnya.
Sementara itu Youth Expo 2016 merupakan kegiatan yang menampilkan industri kreatif pemuda. Selain menampilkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga menampilkan performance dari Jeruji, Pure Saturday serta aksi musisi dan kesenian Kota Bandung.
Menpora menyebutkan, saat ini ada tiga kabupaten/kota yang menjadi percontohan atau modal Kota Layak Pemuda yakni Kota Bandung, Kota Malang dan Kota Palu. Diharapkan pada 2017, banyak kota dan kabupaten lainnya yang memenuhi kriteria kota layak pemuda.
"Dari tiga kota yang menjadi model itu, diharapkan ke depannya bisa diikuti daerah kota dan kabupaten lainnya," kata Imam Nahrawi.
Kota Layak Pemuda akan diberikan oleh pemerintah pusah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan olahraga bila telah mencapai beberapa indikator yang ditetapkan.
Indikator itu antara lain regulasi yakni adanya Perda tentang kepemudaan, ketersediaan infrastruktur yakni ruang dan tempat ekspresi dan kreasi pemuda, kelembagaan yakni keaktifan organisasi kepemudaan dan komunitas-komunitas pemuda serta kemandirian pemuda sebagai pelopor UMKM dan pembangunan.
"Setidaknya indikator itu wajib dipenuhi, sehingga diharapkan pembinaan da pemberdayaan pemuda lebih positif sesuai dengan harapan yang tertuang pada UU Kepemudaan Nomor 40 tahun 2009," kata Menpora.
Lebih lanjut ia mendorong pemerintah daerah untuk memberikan porsi anggaran bagi kegiatan dan pemberdayaan pemuda melalui APBD masing-masing. Sehingga kata dia kaum muda di daerah bisa lebih optimal dalam memunculkan potensi masing-masing.
Ia mencontohkan Pemerintah Kota Bandung yang telah mengalikasikan anggaran kepemudaan sebesar tiga persen dari seluruh APBD. Hal itu menurut Menpora bisa mendorong gairah pemberdayaan dan pengembangan potensi serta kreatifitas pemuda.
"Pemuda harus memunculkan potensinya, tampil kepermukaan sebagai motor dalam pemberdayan ekonomi dan pembangunan di daerah masing-masing," kata Menpora.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat, H Deddy Mizwar menyatakan program kota layak pemuda itu merupakan program positif dan keharusan karena menyangkut upaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh untuk melanjutkan estafet pembangunan.
"Indonesia saat ini tengah memanen bonus demografi yang mana usia produktifnya dominan. Hal itu harus menjadi hal yang positif dan dikawal dimanfaatkan sebaik mungkin, jangan sampai justeru menjadi tidak termanfaatkan," katanya.
Sementara itu Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil menyatakan kota itu telah lebih dulu mengikutsertakan peran pemudanya dalam pembangunan kota. Bahkan Pemkot Bandung telah memberikan porsi anggaran bagi kepemudaan itu tiga persen dari total APBD Kota Bandung.
"Kota Bandung selalu menyertakan pemuda dalam berbagai program di kota ini, kami alokasikan tiga persen anggaran untuk kepemudaan," kata Ridwan Kamil menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016