Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan pelarangan pemerintah Amerika Serikat agar warganya tidak menggunakan maskapai penerbangan Indonesia tidak terlalu berpengaruh besar bagi industri penerbangan nasional. "Tidak. Dampaknya tidak terlalu besar," kata Menhub setelah mengikuti Simposium Pendidikan Nasional dan Ketenagakerjaan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu. Sebelumnya, Kedubes AS di Indonesia setelah bertemu dengan The United States Federation Aviation Assosiation, mengeluarkan "travel warning" yang menganjurkan warganya tidak menggunakan maskapai penerbangan Indonesia. Menurut Hatta, apa yang dikeluarkan Kedubes AS itu bukan pelarangan, tetapi hanya bersifat imbauan. Hal ini pun diutarakannya, bukan hanya sekali ini saja, karena dulu juga pernah terjadi ketika Garuda Indonesia mau membuka jalur kembali ke Amerika Serikat. Hatta mengakui, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) memang menyampaikan bahwa tingkat keamanan (level of safety) penerbangan Indonesia, dan diikuti dengan pengumuman hasil rating atau pengkategorian perusahaan penerbangan nasional. Ia menjelaskan, kategori II yang dikenakan kepada sejumlah penerbangan dalam negeri bukan berarti tidak memenuhi keselamatan, tetapi tidak perfect, sehingga perlu peningkatan-peningkatan. "Mereka (USFAA dan Kedubes AS--red) datang ke tempat kita menawarkan kerjasama di bidang udara. Tetapi saat ini kita sedang mengadakan kerjasama dengan Australia," ujarnya. Jadi lanjut Hatta, tidak berpengaruh apa-apa, "Toh ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) juga tidak memberikan peringatan apa-apa terhadap kita".(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007