Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan pihaknya belum mendapatkan informasi terkait keberadaan nelayan dan penculiknya terkait penculikan dua nelayan di Perairan Sabah, Malaysia (5/11).
"Yang terakhir kita memantau tetapi kita belum dapat melakukan komunikasi. Jadi untuk kasus-kasus seperti ini biasanya pada hari kedua atau ketiga kita baru dapat memetakan satu potret yang lengkap mengenai keberadaan mereka, sekarang ada dimana, berada di tangan siapa dan sebagainya," kata Retno usai bertemu dengan Menlu Malaysia, Dato Seri Anifah Aman di Kuala Lumpur, Senin.
Retno mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai keberadaan mereka, tetapi pihak-pihak yang mengambil mereka masih akan dikonfirmasikan.
"Jadi mudah-mudahan dalam satu dua hari ini kita akan mendapatkan potret yang lebih lengkap mengenai keberadaan saudara-saudara kita," katanya.
Tentang uang tebusan, dia mengatakan pihaknya mengatakan kebijakan pemerintah tentang tebusan sudah jelas yakni mengadopsi "no ransum policy" sehingga sudah jelas.
"Setiap kali upaya pembebasan kita selalu menyertakan perusahaan karena perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan pekerja. Dari satu kasus ke yang lain tidak bisa digeneralisir. Kita selalu mengajak perusaaan turut bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan pegawainya," katanya.
Terkait nelayan di Sabah dia mengatakan sebenarnya himbauan kepada 6.000 nelayan Indonesia agar tidak melaut sudah ada.
"Terus terang mereka mengatakan ya. Tetapi kita dihadapkan pada realitas mereka membutuhkan penghasilan. Jadi tugas pemerintah menyampaikan himbauan akan resiko keamanan. Kalau tidak menyampaikan maka akan dipersalahkan. Itu adalah tugas pemerintah mengeluarkan himbauan karena menyangkut masalah keamanan," katanya.
Dia mengatakan pihaknya sudah koordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti, untuk memikirkan bagaimana bisa memperkerjakan nelayan-nelayan tersebut di wilayah Perairan Indonesia dengan menggunakan kapal Indonesia.
"Saya sudah bicara ke Bu Susi dan dia janji cari jalan. Untuk kanalisasi kalau nelayan itu mau pulang ke Indonesia pemerintah sudah bisa menawarkan apa yang dapat dilakukan nelayan-nelayan itu saat mereka kembali ke Indonesia, sehingga mereka bisa hidup di Indonesia," katanya.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016