Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau kegiatan pendidikan di SMK Mitra Industri MM2100 yang berlokasi di dalam Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Bekasi.
"Ini adalah salah satu pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat, yang turut mendampingi Airlangga pada kunjungan tersebut di Cibitung, Bekasi, Jabar, Senin.
Syarif mengatakan, SMK Mitra Industri bersinergi dengan industri dan pemerintah dalam menyusun kurikulum dan kegiatan belajar mengajarnya agar sesuai dengan keahlian yang diinginkan industri.
Menurut pantauan Antaranews, sekolah tersebut didesain mirip dengan sebuah pabrik yang beroperasi di Indonesia, di mana terdapat jalur khusus pejalan kaki yang harus dipatuhi setiap siswa.
Selain itu, tangga di sekolah tersebut juga memgadopsi tangga di pabrik di mana pejalan kaki harus menggunakan lajur kiri untuk naik maupun turun tangga.
Sekolah yang terletak di Jalan Kalimantan itu juga memiliki workshop pelatihan bidang otomotif, pengelasan dan perhotelan yang dilengkapi alat-alat pendukung.
Syarif mengatakan, fasilitas pendidikan yang terdapat pada sekolah itu menunjang siswa untuk merasakan langsung suasana kerja sebenarnya di perusahaan yang bergerak dibidang otomotif atau perhotelan.
"Kami sangat mendorong sekolah vokasi untuk memiliki fasilitas serupa. Sehingga siswa benar-benar memiliki keahlian yang diinginkan," ujar Syarif.
Dalam hal ini, kerja sama antara sekolah vokasi dan industri sangat dibutuhkan, megingat anggaran yang berasal dari pemerintah belum maksimal.
Syarif menambahkan, sebagian besar lulusan SMK Mitra Industri MM2100 langsung terserap oleh industri di dalam negeri.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya kesesuaian antara keahlian yang dimiliki para alumni dengan kebutuhan industri.
"Untuk itu, peran pihak industri sangat dibutuhkan, mulai dari penyusunan kurikulum, hingga menjadi pelatih atau mentor para siswa di sekolah vokasi," pungkasnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016