"Kami dari para pelatih semula mengharapkan pemain-pemain pelapis di bawah Angga/Ricky dan Kevin/Gideon yang turun pada SEA Games di Malaysia. Tapi, Satlak Prima meminta dua pasangan itu turun agar target medali dapat tercapai," kata kepala pelatih ganda putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Herry Iman Pierngadi di Cipayung, Jakarta, Senin.
SEA Games, menurut Herry, dapat menjadi turnamen loncatan bagi pasangan-pasangan muda ganda putra pelatnas PBSI sebelum melangkah ke kejuaraan-kejuaraan bulu tangkis dengan tingkat yang lebih tinggi.
"Dalam SEA Games di Singapura, Angga/Ricky dan Kevin/Gideon bertarung pada laga final. Pada SEA Games 2017, kami semula berharap Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian dan beberapa pasangan setingkat mereka yang akan turun," kata Herry.
Herry menilai pertandingan cabang bulu tangkis dalam SEA Games sesuai untuk menguji mental bertanding pemain-pemain Indonesia karena mereka akan mengikuti kejuaraan beregu dan kejuaraan perorangan.
"Memang, tekanan bertanding dalam SEA Games tidak terlalu tinggi seperti kejuaraan lain apalagi Olimpiade. Tapi, hal itu akan kembali ke mental pemain itu. Apakah akan melihat target sebagai tantangan atau target sebagai beban," katanya.
Sektor ganda putra pelatnas PBSI mempunyai lima pasangan altet yang sudah masuk dalam turnamen tingkat super series dan grand prix gold.
Lima pasangan itu adalah Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro yang sudah berada pada tingkat super series. Kemudian, pasangan Giovani Dicky Oktavan/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira dan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian pada tingkat grand prix gold.
"Kami sudah menyiapkan beberapa pasangan setelah era Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Meskipun beberapa pasangan muda belum 100 persen siap, kami sudah siap dalam satu tahun mendatang," ujar Herry.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016