Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan dalam lima tahun kedepan 750.000 pekerja sektor konstruksi sudah bersertifikasi sehingga mendapatkan pengakuan dan lebih mudah mendapatkan pekerjaan.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa untuk 2017 pemerintah menargetkan 200.000 pekerja konstruksi yang sudah mengantongi sertifikasi.
"2017 semua kontraktor BUMN harus mempekerjakan tenaga kerja bersertifikat. BUMN mereka siap 2017 mempekerjakan tenaga kerja konstruksi bersertifikat," kata Yusid.
Apabila BUMN masih mempekerjakan tenaga kerja tanpa sertifikasi harus segera disertifikatkan. Proses sertifikasi juga bisa disinergikan antara pemerintah, BUMN, maupun kontraktor untuk meringankan pembiayaan.
Pada tahap awal, kata Yusid, Kementerian PUPR akan mulai membentuk assessor dan instruktur dari guru-guru sekolah kejuruan maupun dosen-dosen di politeknik.
Dengan begitu guru dan dosen yang bersertifikasi sebagai assessor bisa langsung menjadi penguji sertifikasi para pekerja konstruksi.
Dari sekitar 7,4 juta pekerja konstruksi di Indonesia baru 6,5 persen yang memiliki sertifikat. Sertifikasi pekerja konstruksi tersebut diperlukan dalam menghadapi persaingan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016