Kupang, NTT (ANTARA News) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, tidak ingin penelantaran wisatawan mancanegara di sana terjadi lagi.

"Pekan lalu kami sudah rapat bersama, termasuk dengan Kementerian Hukum dan HAM, dan sejumlah pihak yang berwenang dalam hal pengurusan wisatawan," katanya, saat ditemui di Kupang, Senin.

26 Oktober lalu, sejumlah wisatawan asal Inggris, Amerika Serikat, dan Australia, yang datang memakai kapal pesiar Coral Discovery harus duduk berjam-jam tanpa kejelasan di Pelabuhan Tenau, Kupang, akibat ketidaksiapan dan pelayanan dari aparatur setempat.


Jelamu menilai, kekurangan kinerja dan koordinasi antar instansi di sana bisa berakibat fatal terhadap minat wisatawan mancanegara untuk berwiata di NTT.


"Kami sudah bertemu dengan sejumlah pihak dan sudah ada kesepakatan bahwa tidak ada lagi masalah terkait lambannya pelayanan kepada wisatawan yang akan berkunjung ke dini," tuturnya. Kejadian pada 26 Oktober lalu, menurut dia, hendaknya menjadi pembelajaran buat semua pihak.

Pewarta: Kornelius Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016