Jakarta (ANTARA News) - Program PerpuSeru menghadirkan gerakan #PengetahuanItuKekuatan yang bertujuan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik serta perubahan ekonomi yang lebih positif.

PerpuSeru merupakan program jangka panjang yang saat ini bermitra dengan 531 perpustakaan di seluruh Indonesia dan bertujuam mengubah perpustakaan menjadi pusat pembelajaran masyarakat berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

"Programnya simpel, kami memberikan kontribusi untuk membantu teman-teman seluruh pelosok Indonesia untuk memiliki kehidupan lebih baik dengan memanfaatkan aset yang ada dan menambah fasilitas untuk dapat menjalankan Perpus menjadi pengetahuan publik," kata Titie Sadarini, Chief Executive Coca Cola Foundation Indonesia, di Jakarta, Senin.

"Gerakan ini memberi kesempatan untuk menginspirasi yang lain. Semua orang harus mencoba pengetahuan, tidak hanya disimpan tapi bisa jadi karya. Informasi yang jadi karya diharapkan akan mejadi sumber penghasilan yang dapat meningkatkan kehidupan mereka," sambung dia.

Sebagai duta persahabatan PerpuSeru, Adinia Wirasti, melihat banyak potensi berkaya di lingkungan sekitarnya yang tidak tersalurkan dengan baik. Oleh karena itu, dia mengajak banyak orang untuk menambah pengetahuan lewat membaca.

"Saya orang yang senang banget buku dan senang di perpus. Awalnya saya tidak punya pengetahuan di industri film, namun dengan membaca dapat menambah pengetahuan saya," ujar Adinia.

"Oleh karena itu saya ingin mengajak, baca buku enak dan perpus seru itu seru lho. Saya berharap pemuda pemudi Indonesia bersemangat dan berkarya positif dalam hidupnya," lanjut dia.

Program PerpuSeru dikelola oleh Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) bermitra dengan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF). Selain didukung sepenuhnya oleh CCFI dan BMGF, PerpuSeru juga mendapatkan dukungan dari sektor swasta seperti Telkom dan Microsoft.

Program tersebut juga didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Perpustakaan Nasional, Kementerian Transmigrasi dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional serta Pemerintahan Daerah.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016